Pemilu 2009

Tabulasi Tak Capai Target, KPU Salahkan ICR

VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum akan mengevaluasi penggunaan Intelligent Character Recognition (ICR) dalam proses tabulasi surat suara secara online pada Pemilihan Presiden 2009.

"Kami masih mengkaji apakah lambatnya proses tabulasi di Borobudur kemarin karena ICR," kata anggota KPU, Endang Sulastri, Selasa 21 April 2009.

OJK Cabut Izin usaha BPRS Saka Dana Mulia Kudus

Ia mengakui bahwa proses tabulasi selama di Hotel Borobudur memang berjalan lambat. "Makanya tidak mencapai target," kata dia.

Meski demikian, Endang melanjutkan, sampai saat ini belum ada keputusan apakah Pemilihan Presiden tidak akan menggunakan ICR lagi.

92.493 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Pekan Depan

"Memang ada suara yang menyatakan ICR tidak perlu digunakan. Tapi belum ada keputusan," sambungnya.

Pasalnya, kata dia, peraturan mewajibkan pemilu menggunakan ICR, termasuk pilpres. Selain itu, sambungnya, mungkin saja kompleksitas calon legislatif dan partai politik menjadi salah satu faktor kelambatan tabulasi.

Sejak penentuan penggunaan teknologi ICR, beberapa pihak telah mempertanyakan dan memperingatkan KPU tentang resiko yang terjadi. Namun KPU tetap saja bergeming dan jalan sendiri.

KPU tak mengindahkan alternatif teknologi SMS yang jauh lebih murah dengan cakupan yang lebih luas. Selain itu, KPU juga sama sekali tak menghiraukan rekomendasi tim ahli IT KPU di awal yang menyarankan penggunaan Optical Mark Recognition (OMR) yang sudah teruji di ujian nasional atau UMPTN.

Ada yang Janggal dalam Surat Sakit Gus Muhdlor, KPK: Ini Agak Lain Suratnya
Pemain Timnas Indonesia U-23

Kalahkan Australia, Timnas Indonesia U-23 Didominasi Alumnus PPLP dan SKO Kemenpora

Timnas Indonesia U-23 berhasil meraih kemenangan atas Australia pada laga kedua Grup A Piala Asia U-23 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024