DPD II Golkar Tolak Duet Kalla-Wiranto

VIVAnews – Mayoritas ketua Dewan Pimpinan Daerah tingkat II Partai Golkar sepakat menolak deklarasi Jusuf Kalla-Wiranto menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden. Alasannya koalisi dua tokoh itu belum diputuskan dalam rapat pimpinan khusus partai yang merupakan mekanisme pengambil keputusan strategis.

“Masalah strategis seperti itu harus melibatkan DPD II tingkat Kabupaten dan Kota. Dan diputuskan dalam rapat pimpinan khusus,” kata Aris Pudjo, Ketua DPD Kota Malang, yang menjadi juru bicara, di gedung Parlemen Senayan,  Senin 4 Mei 2009.

Penolakan terhadap deklarasi Kalla-Wiranto merupakan satu dari tiga sikap politik yang disampaikan kepada Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, yang juga Ketua DPR.

Sikap kedua adalah Partai Golkar mestinya memilih berkoalisi dengan partai pemenang pemilu legislatif dengan mengajukan tujuh nama calon wakil presiden dari Partai Golkar. Menurut Aris Pudjo, hal itu merupakan pilihan yang rasional dan ideal. Katanya, demi masa depan partai dan bangsa.

Ketiga, ketua DPD tingkat II menuntut pelaksanaan rapat pimpinan khusus sesuai AD/ART guna meminta laporan Jusuf Kalla mengenai mengenai komunikasi politik yang dilakukan selama ini. Forum rapim inilah yang nantinya akan memutuskan apakah calon presiden atau calon wakil presidennya adalah Kalla-Wiranto diterima atau tidak.

Aris Pudjo mengatakan tiga sikap itu didasarkan pada enam pertimbangan. Pertama perolehan suara Partai Golkar yang tidak bagus dan menyedihkan. Dua DPP tidak menyelesaikan survei calon presiden seperti diamanatkan rapat pimpinan nasional.

Ketiga DPP gagal berkoalisi dengan Partai Demokrat karena kebuntuan dalam proses negosiasi. Empat DPP tidak konsisten dalam mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden, bahkan mendikte partai pemenang pemilu.

Kelima keberanian Jusuf Kalla yang mengajukan dirinya sebagai calon presiden tanpa memperhatikan elektabilitas diri dan pasangannya yang rendah. Keenam Partai Golkar hanya mengakomodir gengsi politik pribadi sehingga citra partai terpuruk di mata masyarakat.

Megawati Kirim Surat Amicus Curiae kepada MK, Ganjar Sebut Terilhami Sosok Kartini
CEO X Elon Musk.

Elon Musk Kirim 'Surat Cinta' untuk Pengguna Baru X

CEO X Elon Musk pada Senin, 15 April 2024 mengusulkan sedikit biaya bagi pengguna baru untuk menulis, membalas, atau menyukai postingan.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024