VIVAnews - Sepanjang pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat tajam 169 poin (11,53 persen) dari pembukaan 1.465,75 awal pekan ini menjadi 1.634,79 pada akhir perdagangan Jumat 17 April 2009.
Saham semua sektor terlihat bergerak menguat. Beberapa saham yang telah lama 'tidur' juga bergerak naik dalam dua hari terakhir perdagangan. Saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan grup Bakrie lainnya terlihat mendominasi perdagangan pada transaksi Kamis dan Jumat.
"Pemilu legislatif yang relatif aman pada pekan sebelumnya memberikan sinyal kondisi politik dalam negeri cukup stabil," kata analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, dalam ulasan akhir pekan yang diterima VIVAnews di Jakarta, Jumat 17 April 2009.
Faktor kestabilan politik menjadi salah satu pertimbangan penting bagi investor asing yang ingin masuk ke emerging market. Aliran dana masuk (capital inflow) terlihat dari nilai tukar rupiah yang terus menguat hingga Rp 10.705/US$, serta nilai transaksi bursa yang tiba-tiba melonjak pekan ini.
"Angin segar dari kondisi dalam negeri juga ditunjang oleh perkembangan makro ekonomi global yang terus membaik," ujar dia.
Investor global memperkirakan krisis finansial dan resesi sudah memasuki titik dasarnya. Paket stimulus dari berbagai negara maju dinilai akan mampu memulihkan perekonomian global.
Rekomendasi
Namun, pada awal pekan depan, IHSG diperkirakan mulai tertekan. Turunnya nilai transaksi pada Jumat dibandingkan Kamis mengindikasikan investor mulai menahan diri untuk membeli kembali saham.
"Aksi profit taking (ambil untung) juga mulai terjadi pada beberapa saham unggulan," katanya.
Meski terancam aksi ambil untung pada awal pekan, IHSG masih berada dalam tren bullish sejak awal Maret 2009. Pekan depan, investor diperkirakan cenderung selektif membeli saham.
"Secara teknikal, dari weekly chart terlihat indeks masih memiliki ruang untuk naik," ujar dia. "Kisaran support-resistance pekan depan 1.592-1.700".
AHY Ogah Bebankan Prabowo soal Jatah Menteri Buat Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku pasrah terkait jatah menteri yang akan diberikan capres pemenang Pilpres Prabowo Subianto.
