VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penutupan keputusan terbaik terhadap Bank IFI, ketimbang bank ini diselamatkan.
"Bank IFI sudah sakit sejak sebelum krisis," ujar Menteri Keuangan di Jakarta, Senin, 20 April 2009. Bank IFI memang sudah pernah keluar masuk perawatan intensif Bank Indonesia gara-gara kinerjanya yang buruk.
Menurut dia, Bank IFI sudah masuk pengawasan khusus Bank Indonesia sejak September tahun lalu. Dalam proses pengawasan tersebut, Bank IFI sudah melewati upaya perbaikan dengan cara meminta pemegang saham pengendali untuk menambah modal ataupun menarik investor baru. Proses penanganan Bank IFI juga sudah dibahas dengan Departemen Keuangan.
Namun, dalam prosesnya, upaya perbaikan itu tak bisa dijalankan. Bank Indonesia bersama pemerintah kemudian memilih memutuskan untuk menutup bank ini. Pertimbangannya, Bank IFI merupakan bank kecil dan tidak menimbulkan dampak sistemik sehingga pilihan penyelamatan Bank IFI diabaikan.
Terhadap bank lain, menurut Sri Mulyani, ancaman krisis global memang bisa menggerus kinerja bank tersebut. Namun demikian, kendati bank tersebut dikelola dengan baik, pemerintah tetap meminta BI terus mengawasi dengan baik. "BI juga perlu mengantispasi adanya ritme ekonomi global yang melemah."
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
