VIVAnews - Tidak selamanya uang bisa mempermudah orang untuk jadi anggota dewan yang akan mewakili rakyat di Senayan. Hanya dengan modal silaturahmi, Pardi mampu melenggang menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah DKI Jakarta pada urutan ke empat.
Warga Jalan Suci, Gg Regalia, No 94, RT 6 RW 4, Ciracas, Jakarta Timur, tidak harus menjual harta benda orangtuanya untuk mencari simpati.
Untuk menjadi anggota DPD DKI Jakarta, Pardi atau yang biasa dipanggil bang Acil menganggap apa yang dia peroleh saat ini bukan sesuatu yang instan.
Acil sudah memperkenalkan dirinya kepada lingkungan di tempat tinggalnya sejak tahun 2000. Dia juga aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat.
Seperti Forum Rakyat Peduli Kesehatan, Rumpun Masyarakat Betawi dan Jejaring Sehati Sarwono Kusumaatmaja.
"Meski cuma modal sepikul dua pikul. Dari awal saya memprediksi untuk menang." ucapnya yakin.
Menjelang pemilu, Pardi mulai aktif bersilaturahmi kepada beberapa tokoh masyarakat di Jakarta. Dia menganggap silaturahmi kepada tokoh masyarakat merupakan cara yang lebih efektif dari pada mengumpulkan ratusan massa untuk kampanye.
Dalam satu hari, Pardi bisa berkeliling untuk silaturahmi dengan 15 orang yang ada di daerah pemilihannya. Anak dari pasangan H Arsin dan Hj Eni, memanfaatkan momen itu untuk saling mengenal.
"Yang penting intensitas dalam bersilaturahmi" ujar pria kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1969, Senin 4 Mei 2009.
Sejak awal kampanye Pardi tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk mengumpulkan massa.
Dia memanfaatkan jejaring sosial Facebook. "Untuk menghemat biaya" katanya.
Mengenai faktor keberuntungan karena nomor urut miliknya yang sama dengan nomor urut partai pemenang pemilu, lelaki lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia membantah hal itu.
"Kalau saya hanya diam saja lalu bisa menang itu baru beruntung" ucapnya.
Menurut Pardi, nomor urut sudah diatur oleh undang-undang dan faktor kebetulan menurut Pardi saat nomornya sama dengan nomor urut partai yang sementara ini memenangkan pemenang pemilu.
"Nomor urutkan berdasarkan abjad nama" kata Pardi.
Faktor yang paling penting saat ia terpilih adalah dapat membantu masyarakat, sesuai dengan janjinya dulu.
"Saya niatnya Lillahi ta'ala untuk membantu masyarakat, bukan mau jadi pejabat" kata Pardi.
Sejak dahulu Pardi dikenal oleh kawannya sebagai orang yang ringan tangan jika melihat orang lain dalam kesulitan.
"Awalnya keluarga gak tahu kesibukan dia di luar, tahunya dari temen-temennya
saja" ucap Herni kakak Pardi.
Hajjah Eni, ibunda Pardi memang mendukung langkah anaknya untuk menjadi anggota DPD sejak awal.
Untuk mendukung pencalonan diri Pardi sebagai anggota DPD, seluruh keluarga harus pontang-panting mengumpulkan sekitar 8.000 kartu tanda penduduk sebagai bukti dukungannya.
"Pokoknya capek dan melelahkan" ujar ibunya sambil bersyukur karena perjuangan anaknya untuk menuju kursi empuk terbayarkan.
Baca Juga :
3 Fakta Menarik Serial The Perfect Strangers, Maxime Bouttier dan Beby Tsabina Gemas Banget!
VIVA.co.id
23 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Untuk mempermudah pengguna Suzuki Jimny 5 pintu melakukan modifikasi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menawarkan obat ganteng, atau aksesori pabrikan untuk Jimny 5 pintu
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Cara membuat obat herbal yang efektif untuk meredakan batuk dan sesak, alternatif yang lebih alami serta ramah bagi tubuh dibandingkan jenis obat yang dijual di pasaran..
Beredar Undangan Diduga Resepsi Happy Asmara Dan Gilga Sahid Usai Kabar Nikah Siri
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Gilga Sahid sempat membuat heboh dengan pernyataannya di depan publik saat manggung bersama Happy Asmara. Gilga pede menyebut Happy sebagai istri di depan umum
Selengkapnya
Isu Terkini