Amerika Bailout Citigroup

VIVAnews - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk menyelamatkan raksasa keuangan dunia, Citigroup. Pemerintah akan menyuntik dana US$ 20 miliar setelah lembaga keuangan ini terhempas oleh krisis keuangan dunia.

Selain itu, pemerintah juga akan menjamin sekitar US$ 306 miliar pinjaman, surat berharga dan kredit perumahan.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Departemen Keuangan, Federal Reserve dan Lembaga Penjamin Simpanan Amerika.

Sosok Kenan Pownall, Winger Klub Belanda Berdarah Indonesia: Sepupu Nathan Tjoe-A-On

Departemen Keuangan sudah membahas strategi mengamankan raksasa keuangan terbesar di dunia tersebut. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah mengambil alih sejumlah aset bermasalah di Citigroup.

Dengan begitu, pemerintah memberi ruang bagi Citigroup untuk bernafas serta menambah modal. Opsi lainnya, pemerintah menyuntikkan dana dunia ke perusahaan tersebut.

Selain Sabu, Rio Reifan Juga Konsumsi Ekstasi dan Alprazolam

Sebagai pemain besar di sistem keuangan dunia, jika Citigroup kolaps akan menimbulkan kerusakan terhadap kondisi keuangan dan ekonomi yang sedang rapuh. Perusahaan memiliki operasi di berbagai belahan dunia lebih di 100 negara.

Citigroup telah menerima lebih dari US$ 20 miliar dari total program bailout Departemen Keuangan untuk institusi keuangan sebesar US$ 700 miliar. Dengan menyuntikkan dana, pemerintah akan mendapatkan sebagian saham Citigroup.

Senator Charles Schumer mengatakan bahwa ia percaya pemerintah dan Citigroup akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan ini. "Ini sangat penting bagi ekonomi secara keseluruhan," katanya Minggu, 23 November.

Dia mengingatkan jika Citigroup dibiarkan ambruk, maka jutaan orang akan menderita dan ekonomi juga akan semakin jatuh terpuruk.

Tak Sudi Dicoret KPU, Irman Gusman Ajukan Sengketa ke MK Minta Pileg DPD di Sumbar Diulang

AP

Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Saksi Sebut Uang Rp 3 Juta Perhari untuk Rumah Dinas SYL: Pesan GrabFood Hingga Biaya Laundry

Staff Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian RI, Muhammad Yunus, menjadi salah satu saksi yang ikut dihadiri jaksa KPK dalam sidang lanjutan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024