Dulu Alumni Citibank Bangga, Kini Dibailout

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pandangan terhadap institusi keuangan global kini sudah berubah menyusul krisis finansial yang melanda berbagai belahan dunia.

"Kalau dulu bangga mengatakan alumni Citibank di mana-mana, namun sekarang bank itu di-bailout," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa, 25 November 2008.

Federal Reserve dan pemerintah Amerika Serikat mengumumkan rencana pemerintah menyuntikkan modal US$ 20 miliar kepada bank terbesar di dunia tersebut. Mereka juga memberikan jaminan atas kewajiban Citigroup hingga lebih dari US$ 300 miliar.

Tarsum Mengaku Dapat Bisikan Gaib Mutilasi Istri, Polisi Ungkap Kondisinya Saat Ini

Dulu, menurut Sri Mulyani, lembaga keuangan yang besar dianggap akan abadi, namun sekarang tidak ada yang abadi. "Kalau dulu dikatakan simpan uang di situ aman, sekarang tidak ada," kata Sri Mulyani.

Menurut Menkeu, suasana seperti itu tidak baik. Jika semua pelaku ekonomi, masyarakat kehilangan kepercayaan, maka suasana akan menjadi tidak kondusif.

Karena itu, banyak negara-negara menjamin kewajiban seluruh institusi keuangan mereka untuk mengembalikan kepercayaan yang hilang. "Ini keputusan berbiaya mahal."

Menkeu menilai Amerika kini menjadi negara sosialis terbesar. Sebab, mereka telah mengambil alih seluruh sistem keuangan di negeri itu lewat program penyelamatan hingga US$ 700 miliar.

Dalam keterangan persnya, Shariq Mukhtar, Citi Country Officer Indonesia mengatakan akhir pekan ini, pemerintah Amerika Serikat dan Citigroup akan bekerja sama mencari jalan untuk
mengembalikan kepercayaan pasar. "Mereka juga akan mengatasi penurunan harga saham Citi yang terjadi baru-baru ini,” katanya.

Menurut dia, dengan dicapainya kesepakatan akan kembali memperkuat rasio modal, mengurangi resiko dan meningkatkan likuiditas. Dia menghargai usaha keras pemerintah untuk menjamin stabilitas pasar. “Kami berkomitmen memajukan bisnis dan menyediakan layanan terbaik bagi nasabah di seluruh dunia."

Tekuk Indonesia 3-1, China Kawinkan Gelar Thomas Cup dan Uber Cup 2024
Memakai parfum

Unik Ada Parfum dengan Teknologi AI, Ciptakan Aroma Dunia Virtual

eknologi Artificial Intelligence dalam Metaverse Eau De Perfume teruji dapat meningkatkan mood serta kreativitas melalui aroma yang dihasilkan parfum lebih dari 8 jam.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024