VIVAnews - Aksi beli investor terhadap saham-saham pertambangan dan sebagian perbankan mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada akhir sesi pertama transaksi Rabu, 26 November 2008. IHSG naik 32,96 poin (2,86 persen) menjadi 1.187,1.
Volume saham berpindah tangan mencapai 1,91 miliar unit senilai Rp 1,14 triliun dengan frekuensi 36.040 kali. Sebanyak 76 saham menguat, 41 melemah, 35 stagnan, dan 304 saham lainnya tidak terjadi transaksi.
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengontribusi kenaikan indeks cukup signifikan, setelah harga sahamnya terangkat Rp 170 (20 persen) menjadi Rp 1.020.
Sementara itu, saham pertambangan lain yang juga menguat di antaranya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp 500 (6,49 persen) ke posisi Rp 8.200 dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menguat Rp 250 (4,38 persen) menjadi Rp 5.950.
Saham perbankan yang naik di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp 275 (10,78 persen) ke posisi Rp 2.825 dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menguat Rp 190 (8,79 persen) ke level Rp 2.350.
Senior Vice President PT Indomitra Securities David Ferdinandus mengatakan, penguatan harga saham Bumi Resources mendorong indeks terangkat. "Akumulasi investor pada saham Bumi wajar, karena valuasi sangat murah,' ujar dia kepada VIVAnews di Jakarta.
Di bursa Asia, pergerakan indeks bervariasi. Indeks Nikkei 225 melemah 80,77 poin (0,97 persen) menjadi 8.243,16, Hang Seng naik 439,74 poin (3,41 persen) menjadi 13.318,34, dan Straits Times menguat 19,16 poin (1,16 persen) ke posisi 1.672,41.
Pada perdagangan Selasa sore waktu New York atau Rabu dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali terangkat 36,08 poin (0,43 persen) ke level 8.479,47, Standard & Poor's 500 menguat 5,58 poin atau 0,66 persen ke posisi 857,39. Sedangkan, indeks Nasdaq turun 7,29 poin (0,50 persen) ke posisi 1.464,73.