Penjualan Mobil Mewah Bakal Jeblok 2009

VIVAnews - Tahun depan, penjualan mobil mewah diprediksi tidak akan banyak terjual. Bahkan, penjualannya diperkirakan akan menurun hingga 30 persen dibandingkan tahun ini.

Menurut Ketua Himpunan Pengusaha Muda, Erwin Aksa, ancaman krisis akan mengubah pola dan gaya hidup masyarakat. Erwin juga seorang pedagang mobil yang menguasai pasar Indonesia Bagian Timur.

"Mercedes dan mobil mewah lainnya, tidak akan banyak dibeli," ujar Erwin di pertemuan Fenomena Krisis Finansial Global dan Perekonomian Indonesia Tahun 2009, Rabu, 26 November 2008. Yang beli, menurut dia, kemungkinan besar hanya pengusaha, pemerintah atau pembeli mobil yang baru pertama kali.
 
Namun, dia menilai permintaan mobil murah justru akan tumbuh. Misalnya, mobil seperti Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza.

Januari-Oktober 2008, penjualan mobil pertumbuhan mencapai 30 persen. Tapi dua bulan terakhir, pertumbuhan terkoreksi 15-20 persen. "Malah di beberapa daerah sudah ada yang terasa sampai 90 persen," ujarnya.

Pola konsumsi ini berubah tidak hanya terjadi pada mobil mewah. Bahkan perilaku makan sudah berganti. "Di Amerika yang dulu beli steak US$ 30 per potong, sekarang konsumsinya berganti ke ayam McDonald yang hanya US$ 2 per potong," ungkapnya.

Selain itu Erwin juga meminta kepada pemerintah agar bisa segera menurunkan harga solar Rp 1000-2000 per liter. Dengan demikian, pengusaha bisa bernafas lega karena bisa menurunkan biaya. "Ujung-ujungnya akan berpengaruh pada daya beli masyarakat," ujarnya.



Rupiah Mulai Perkasa ke Rp 16.205 per Dolar AS, Ini Pendorongnya
Ilustrasi berkendara saat hujan

Pengendara Motor di Indonesia Hari Ini Diminta Waspada

Sepeda motor menjadi alat transportasi andalan masyarakat di banyak wiilayah di Indonesia untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Hal itu dilakukan, karena lebih efektif

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024