2010 Penjualan Listrik Tak Dibatasi

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berjanji tidak akan membatasi penjualan listrik dalam kurun 2010 - 2018. Tidak adanya pembatasan ini menyusul telah beroperasinya beberapa pembangkit percepatan yang berbahan bakar batu bara.

"Penjualan tidak akan kami batasi, termasuk penyambungan yang masuk dalam daftar tunggu," ujar Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar di Jakarta, Kamis 27 November 2008.

Tahun ini dan tahun depan, PLN masih membatasi penjualan listrik. Penyebabnya, kemampuan produksi pembangkit PLN masih terbatas. Sedangkan pertumbuhan permintaan cukup besar, yaitu 7,6 persen untuk 2009 dan 6,5 persen untuk 2008.

Fahmi mengatakan, guna memenuhi permintaan pelanggan, PLN membutuhkan tambahan daya 57 ribu Megawatt yang terdiri dari 22 ribu Megawatt dari pembangkit swasta dan 35 Megawatt dari PLN. Kebutuhan investasi sebesar US$ 83,7 miliar.

"Investasi ini untuk pembangunan pembangkit US$ 56,9 miliar, US$ 14,4 miliar untuk transmisi, dan US$ 12,4 miliar untuk distribusi," kata Fahmi.

Di tengah krisis global, tantangan PLN dalam mencari pendanaan untuk proyek-proyek listrik semakin berat. Terutama faktor bank yang mensaratkan risiko kecil. Padahal, Indonesia masih termasuk negara investasi risiko tinggi.

Solusi dari permasalahan ini, kata Fahmi, PLN harus mampu menyakinkan pemberi pinjaman mengenai kemampuannya untuk menjalankan proyek dengan baik.

Data PLN, dari 2009-2018 dengan rata-rata pertumbuhan perekonomian 6 - 6,4 persen, akan terjadi pertumbuhan rasio elektrifikasi dari 64,8 persen menjadi 95,5 persen. Serta pertumbuhan penjualan listrik dari 2010 - 2013 pada kisaran 7,6 - 10,4 persen.

Badan Geologi: Jumlah Gempa Embusan Gunung Ile Lewotolok Meningkat
Ilustrasi pendorong inflasi.

Inflasi RI April Capai 3 Persen, BI: Masih Terjaga Sesuai Target 2024

Bank Indonesia (BI) menilai inflasi pada April 2024 RI tetap tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024