Laptop Rp 35 Juta Pemprov DKI

"Ini Persekongkolan Eksekutif dan Legislatif"

VIVAnews - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menganggarkan pembelian laptop senilai Rp 35 juta per unit dinilai sebagai persekongkolan jahat eksekutif dan legislatif.

Gaya praktek mark up seperti ini bisa disebut sebagai perencanaan korupsi yang dibungkus dalam konsitusi.

"Ini benar-benar kelewatan. Setiap tahun selalu begini, mereka menganggarkan lebih dari 200 persen," kata Andrinov Chaniago,  pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, saat berbincang dengan VIVAnews, Jumat, 28 November 2008.

Andrinov merasa heran dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI ini, sebab kelakuan mereka tidak pernah berubah. "Mereka selalu seperti ini tanpa akuntabilitas," ujarnya.

Dia juga tidak tahu laptop seperti apa yang akan dibeli anak buah Gubernur Fauzi Bowo itu sehingga harganya bisa mencapai Rp 35 juta.  "Kebutuhannya seperti apa, sampai perlu laptop semahal itu," ujar Andrinov.

Dia melihat fakta ini sebagai bentuk persekongkolan jahat untuk merencanakan korupsi  yang dibungkus dalam keputusan konstitusi melalui pengesahan APBD.

Terkait pernyataan anggota DPRD DKI asal PDI Perjuangan Muhammad Nakoem yang mengaku tidak bisa berbuat banyak terhadap anggaran itu,  Andrinov melihat sebagai hal yang sangat lucu.

"Tidak bisa begitu, mereka punya kewenangan sebagai legislatif. Ini benar-benar lucu," katanya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan Rp 2 miliar untuk pengadaan laptop dan personal computer (PC). Sebesar Rp 928, 971 juta untuk laptop, dan Rp 2,079236 miliar untuk PC.

Anggaran itu tertuang dalam dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2009 yang saat ini tengah digodok DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Berikut rincian anggaran pengadaan komputer berdasarkan dokumen yang diterima VIVAnews, Kamis 27 November 2008.

Laptop
- Biro Kerjasama Antar Kota dan Daerah (BKAD) 2 unit laptop senilai Rp 70 juta (@ Rp 35 juta)
- Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) 10 unit laptop senilai Rp 250 juta (@ Rp25 juta)
- Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) dianggarkan Rp 187,155 juta untuk pengadaan PC, laptop, dan scanner (unit tak dirinci)
- Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dianggarkan Rp336,816 juta untuk pengadaan laptop (unit  tak dirinci)
- Badan Perencanaan Kotamadya Jakarta Selatan 2 unit laptop senilai Rp45 juta (@ Rp 22,5 juta)
- Badan Perencanaan Kotamadya Jakarta Timur 2 unit laptop senilai Rp40 juta (@ Rp 20 juta)

Personal Computer
- Biro Kerjasama Antar Kota dan Daerah (BKAD) 2 unit PC senilai Rp 40 juta (@ Rp 20 juta)
- Biro Hukum 1 paket PC senilai Rp 50 juta
- Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dianggarkan senilai Rp 270 juta untuk pengadaan PC (unit tak dirinci)
- Dinas Pemadam Kebakaran dianggarkan Rp 491 juta untuk pengadaan PC (unit tak dirinci)
- Kantor Arsip Daerah 15 unit PC senilai Rp299,165 juta (@ Rp 19,944 juta)

Privy Luncurkan Paket Berlangganan Tanda Tangan Unlimited untuk Keamanan Transaksi Digital
Johann Zarco saat tes motor baru Honda RC213V di Jerez Spanyol

Performanya Payah, Johan Zarco Ingin Singkirkan Motor Baru Honda RC213V

Pembalap LCR Honda, Johann Zarco, benar-benar kecewa dengan performa motor prototipe baru Honda RC213V usai mencobanya dalam tes MotoGP di Jerez. Menurutnya cukup buruk.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024