Krakatau Negosiasi Pinjaman US$ 200 Juta

VIVAnews - PT Krakatau Steel segera memfinalisasi pinjaman sebesar US$ 200 juta dari Export Credit Agency yang akan digunakan untuk perbaikan pabrik. Kemungkinan, perusahaan akan menggunakan teknologi dari Jerman.

"Sekarang sedang negosiasi akhir," ujar Dirut Krakatau Steel Fazwar Bujang di kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis 4 Desember 2009.

Menurut Fazwar, pinjaman dari Export Credit Agency tersebut akan digunakan untuk merevitalisasi pabrik. Dalam paparan kepada Komisi Keuangan DPR beberapa waktu lalu, Krakatau membutuhkan dana sekitar Rp 17,33 triliun untuk equity placement mining, menambah kapasitas peleburan baja mini (blast furnace/BF), dan penyesuaian BF-BOF-CCM karena peningkatan kapasitas peleburan baja mini naik, dan investasi rutin.

Fazwar menegaskan pihaknya hanya mencari pendanaan dari lembaga yang bernilai ekonomis, sehingga perusahaan masih bisa mengembangkan usahanya. "Jelas semuanya harus ekonomis, kalau tidak kami tidak mau," kata dia.

Komisaris HAM PBB Kecam Perihal Hukum yang Mewajibkan Hijab di Iran
VIVA Militer: Pasukan Divisi Lintas Udara ke-101 Angkatan Darat Amerika Serikat

Deretan Negara dengan Angkatan Udara Terkuat di Dunia

Ada deretannegara yang memiliki Angkatan Udara paling kuat di tahun 2024. Dalam daftar tersebut, Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan dominasinya atas negara-negara ini

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024