Reliance Incar Underwriter IPO Rp 500 Miliar

VIVAnews - PT Reliance Securities Tbk menargetkan menjadi pelaksana penjamin emisi (underwriter) penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham serta obligasi sebesar Rp 300-500 miliar pada 2009. Perseroan telah ditunjuk dua perusahaan yang berminat IPO.

"Kami berharap bisa membawa tiga perusahaan untuk IPO tahun depan. Selain PT Mitra Surya Cemerlang, kami berencana bekerja sama dengan perusahaan teknologi informasi (TI) dan energi panas bumi (geothermal)," kata Presiden Direktur Reliance Securities, Orias Petrus Moedak, yang ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 4 Desember 2008.

Perusahaan TI tersebut, tambah Orias, adalah PT Inovisi. Dana hasil IPO direncanakan untuk ekspansi usaha. Inovisi merupakan perusahaan penyedia jasa TI dan infrastruktur. Pelanggan perseroan merupakan korporasi, seperti perbankan dan asuransi. "Tujuan IPO lebih untuk kemudahan meraih pendanaan di masa mendatang," ujar dia.

Sekretaris Perusahaan Inovisi, Benita, yang ditemui usai bertemu dengan BEI kemarin menambahkan, rencana IPO masih dalam tahap awal. Perusahaan masih mengkaji kondisi pasar modal, sehingga belum bisa menentukan persentase serta target dana IPO. "Ini (pertemuan dengan BEI) baru preminary. Rencana IPO masih jauh," tuturnya.

Sementara itu, Mitra Surya sebelumnya berencana memuluskan IPO pada Oktober tahun ini. Pada prospektusnya beberapa waktu lalu, pengembang perumahan tersebut berencana menawarkan saham perdana sebanyak 475 juta unit pada harga Rp 120-160 per unit dengan target dana Rp 57-76 miliar.

Perseroan juga menawarkan waran dengan rasio 1:1, dengan harga 125 persen lebih tinggi dari harga IPO. Selama masa pembentukan harga (book building), saham Mitra Surya akan ditawarkan pada investor institusi dan ritel. Komposisi untuk institusi sekitar 60-70 persen, sisanya ritel.

Sekitar 80 persen dana IPO akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur rumah, kondotel, apartemen di Bali, dan pembelian lahan baru. Sisanya sebesar 20 persen untuk memperkuat modal kerja.

Laba Naik 22 Persen
Orias menjelaskan, hingga akhir 2008, pihaknya menargetkan kenaikan laba bersih hingga 22 persen atau menjadi Rp 51,97 miliar dari 2007 senilai Rp 42,6 miliar. "Kontribusi terbesar berasal dari kegiatan brokerage," ujarnya.

Orias mengakui, transaksi brokerage perseroan mencapai Rp 40-50 miliar per hari. Perusahaan kini telah memiliki 2.000 nasabah.

Pada 2009, tambah Orias, Reliance menargetkan laba bersih sebesar Rp 62,36 miliar atau meningkat 20 persen dibanding 2008. Perseroan berniat menggiatkan pembukaan cabang baru serta penambahan 10 Pojok Bursa di Jawa dan Bali.

Kini, perusahaan sudah memiliki delapan kantor cabang serta satu Pojok Bursa di Yogyakarta. Reliance berharap bisa membuka satu pojok lagi pekan depan di Surabaya. "Selain itu, Reliance akan mengaktifkan online trading pada akhir Januari atau awal Februari 2009," tandas dia.

Pernah Viral, Bocah Penjual Snack di Pontianak Meninggal karena Kecelakaan Usai Berjualan
Teuku Ryan dan Ria Ricis

Canda ke Ria Ricis untuk Lebih Berisi, Teuku Ryan: Lebih Enak Peluk

Dalam klarifikasi yang diunggahnya ke kanal YouTube pada Senin, 6 Mei 2024, Teuku Ryan menjelaskan bahwa pernyataannya tersebut hanyalah sebagai ekspresi kekhawatiran.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024