Rupiah Stop di 10.925/US$

VIVAnews - Pekan kedua Desember 2008, kurs rupiah semakin menunjukkan kekuatannya. Mata uang ini menguat lebih dari enam persen dibandingkan sebelumnya.

Pukul 16.05 WIB, Selasa 9 Desember 2008, rupiah pada transaksi nilai tukar Bloomberg berada di posisi 10.925/US$, menguat nyaris 700 poin.

Sementara kurs transaksi valuta asing Bank Indonesia menunjukkan rupiah menguat ke posisi 11.363/US$ dibandingkan akhir pekan lalu di level 11.900/US$.

Di kawasan regional, penguatan rupiah paling mencolok dibandingkan mata uang lainnya. Disusul ringgit Malaysia yang menguat 0,46 persen di level 3.6175/US$, yen Jepang menguat 0,38 persen ke posisi 92.4600/US$, dolar Australia menguat 1,63 persen ke posisi 0.6537, peso Filipina menguat 0,20 petsen ke level 48.5100/US$, dan dolar New Zealand menguat 1,64 persen di angka 0.5384/US$.

Kepala Treasury PT Bank NISP Suryanto Chang kepada VIVAnews mengatakan, pendorong penguatan rupiah masih didominasi faktor global. "Penguatan ini juga tidak sendiri, sejumlah mata uang Asia lain juga menguat," katanya.

Dari dalam negeri, kata Suryanto, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dari 9,5 persen menjadi 9,25 persen tidak terlalu berpengaruh besar. Penurunan itu, kata dia, hanya menunjukkan bahwa untuk jangka panjang ekonomi akan berjalan cukup baik. "Ada (pengaruh) tapi tidak banyak, yang jelas fenomena dari penguatan global," kata dia.

Soal komitmen pinjaman siaga sebesar US$ 2 miliar yang akan diterima pemerintah Indonesia, kata dia, juga tidak memberikan banyak sentimen. Karena sifatnya yang berupa pinjaman siaga. "Uangnya kan tidak langsung ke pasar," ujarnya.

PEVS 2024 Resmi Berakhir, Transaksi Diklaim Hampir Rp400 Miliar
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah.

Telkom Punya Tabungan Rp6,8 Triliun

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memiliki anggaran sebesar Rp6,88 triliun yang akan digunakan untuk membiayai pengembangan tiga pilar utama bisnisnya.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024