VIVAnews - Gelombang pengaduan kasus penipuan produk investasi yang diduga melibatkan PT Bank Century Tbk dan PT Antaboga Delta Securities terus bertambah.
Terakhir, nasabah Century dari Makassar, Sulawesi Selatan mendatangi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk mengetahui kejelasan dana investasi mereka.
Dalam suratnya kepada Bapepam-LK yang diterima wartawan di kantor Bapepam, Jakarta, Kamis, 11 Desember 2008, disebutkan bahwa nasabah Makassar membeli produk investasi descrenary fund dari Antaboga yang dipasarkan melalui Bank Century cabang Makassar. Total dana yang tidak terbayar oleh Antaboga itu mencapai Rp 64,74 miliar berasal dari 51 nasabah.
Seluruh investor Makassar tersebut mengharapkan Bapepam-LK dapat membantu mengembalikan dana yang telah diinvestasikan ke Antaboga. Serta, memberikan penjelasan dan informasi terkait proses penyelesaian dana investasi itu. "Century harus bertanggungjawab karena produk itu dijual di Makassar," ujar nasabah yang enggan disebutkan namanya.
Nasabah tersebut mengungkapkan, pihak penjual produk menyatakan tidak terdapat nama Century dalam sertifikat kontrak investasinya. Sehingga, dia berharap agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan itu.
Dari pantauan VIVAnews Rabu, 10 Desember 2008, satu orang nasabah Century juga mendatangi kantor Bapepam-LK untuk meminta penjelasan terkait dana investasi yang disimpannya di Bank Century dan Antaboga.
Pekan lalu, terdapat sepuluh orang nasabah PT Signature Capital Indonesia juga mendatangi Bapepam-LK untuk meminta kejelasan dana investasi mereka. Jefri, salah satu perwakilan nasabah Signature itu mengungkapkan dana nasabah yang terhimpun di Signature mencapai Rp 138 miliar.
Kontroversi Penetapan Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Nasional
Setiap pergantian kurikulum memiliki efek domino yang sangat luas. Paling mudah dipahami masyarakat pada setiap pergantian kurikulum berarti buku pelajaran juga berganti.
