Polisi Diduga Tembak Pemain Gaple

VIVAnews -- Ansar Arsad, 36 tahun, warga Bulukumba --150 km dari Makassar--, di evakuasi ke Rumah Sakit Bayangkhara Makassar. Korban yang terkena bedil polisi ini dirujuk sejak Kamis 11 Desember 2008 oleh Puskesmas Bulukmba, karena proyektil yang tertanam di paha kirinya tak bisa diangkat.
 
Koresponden VIVAnews melihat korban terbaring lemah di bangsal rumah sakit polisi yang berlokasi di Jalan Mappaodang, Makassar.  Dia bercerita pengalaman getirnya.

Pada Rabu malam 10 Desember 2008, petani dari Desa Bulobulo, Kecamatan Bulukumpa, ini sedang asyik bermain kyu-kyu (istilah judi di daerah itu). "Awalnya saya diajak teman-teman untuk menghadiri syukuran," katanya.

Dia pun berangkat ke lokasi kenduri di rumah Zainal di Desa Bontobolaeng yang tak jauh dari kampungnya. “Waktu saya tiba di sana, ada enam orang yang sedang main kyu-kyu (istilah judi) dengan kartu domino,” kata dia. Mereka main kartu sambil menunggu sajian makanan.
 
Dia pun ikut nimbrung. Taruhan yang dipasang seribu rupiah. Ansar mengaku hanya main 10 menit. Maklum, jamuan siap santap sudah datang. Ketika sedang asyik menikmati sop konro, tiba-tiba muncul mobil polisi di depan rumah Zainal. “Mendengar ada teriakan polisi, kami langsung kabur," kata Ansar.

Ansar mendengar letusan senjata. Tiba-tiba dia merasakan, satu kakinya lumpuh. Ansar terkapar dan ditinggal begitu saja. Warga melihat Ansar terkulai lemah. Darah mengucur deras dari satu kakinya. Lalu, Ansar digotong ke Puskesmas.
 
Menurut warga setempat, malam itu juga seorang polisi dari Kepolisian Sektor Kota Bulukumba mendatangi tempat perawatan Ansar. "Dia meminta agar di rawat di rumahsakit Bhayangkara," kata warga itu. Karena, dokter Puskesmas juga tak sanggup mengeluarkan peluru, maka Ansar dibawa ke rumah sakit polisi.
 
Saat ini, Ansar menjalani perawatan intensif. Hingga tadi malam, tim dokter yang menangani Ansar, belum mengangkat proyektil peluru yang bersarang di paha kirinya.

Isitri korban, Salma, 32 tahun, mengatakan tak tahu mencari biaya perawatan suaminya itu. "Baru sehari saja, termasuk perawatan, obat-obatan dan darah, sudah Rp 3 juta. Saya tidak punya uang," kata Salma.

Laporan : Rahmat Zeena - Makassar

Jay Idzes Jaga Asa Venezia Promosi ke Serie A
Istimewa

Rumah di Jaktim Roboh saat Renovasi, 1 Warga Tewas Tertimpa

Sebuah rumah yang tengah direnovasi roboh hingga menimpa satu orang di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024