VIVAnews - Maskapai penerbangan Australia, Qantas Airways Ltd., menegaskan bahwa saat ini tidak lagi berminat untuk berintegrasi (merger) dengan British Airways (BA) dari Inggris. Dengan demikian gagal sudah perundingan kedua pihak yang telah dirintis sejak Agustus lalu.
Tidak jelas apa yang membuat Qantas dan BA gagal merger. "Kendati melihat potensi keuntungan jangka panjang untuk Qantas dan BA, kedua maskapai belum mampu mencapai kesepakatan atas sejumlah hal untuk melakukan merger pada saat ini," demikian pernyataan Qantas, Kamis 18 Desember 2008.
Padahal awal bulan ini kedua maskapai tersebut mengungkapkan telah melakukan perundingan untuk melakukan konsolidasi dengan mempertimbangan krisis keuangan global yang tengah melanda. Turunnya jumlah penumpang beberapa bulan terakhir dan tingginya harga minyak - sebelum turun drastis sejak pertengahan tahun ini - membuat Qantas dan BA berpikiri untuk merger.
Kendati gagal melakukan merger, kedua maskapai tetap menjalin kerjasama melalui aliansi tingkat global, Oneworld. Aliansi tersebut memungkinkan sepuluh maskapai, termasuk Qantas dan BA, untuk mengadakan kemitraan layanan. (AP)
VIVA.co.id
11 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan di Subang, Banyak Korban Terjepit
Siap
1 menit lalu
Bus pariwisata berisi rombongan pelajar dan guru SMK Lingga Kencana Kota Depok kecelakaan di Jalan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Timnas Indonesia U-23 tidak dapat berlaga di Olimpiade 2024 Paris. Pasalnya, tim asuhan Shin Tae-yong itu hanya mampu menempati posisi keempat Piala Asia U-23 dan kalah
Dalam drama Thailand Ploy's Yearbook, Joong Archen Aydin memerankan Tawan. Dia adalah seorang anak yang tak diinginkan oleh orang tuanya dan di adopsi keluarga ploy
Kepulangan Timnas Indonesia U-23 ke tanah air disambut suporter dan jajaran pengurus PSSI. Para suporter membawa spanduk untuk menyambut kedatangan Timnas Indonesia.
Selengkapnya
Isu Terkini