Minyak Tanah Tembus Harga Rp 8.000

VIVAnews - Kelangkaan minyak tanah di Subang kota semakin dirasakan Masyarakat. Hampir disetiap pangkalan Mitan, terlihat antrian deretan panjang dirigent yang sengaja dipasang oleh warga yang menunggu kedatangan minyak tanah. Pemandangan tersebut, sudah terjadi hamper 2 minggu belakangan.

Pemandangan tersebut, selain disebabkan langkanya Mitan, juga dipicu mahalnya harga minyak. "Kalau di pangkalan, harga per liter Rp. 6.000, tapi kalau di pengecer nyampe 7.500," ujar Euis salah satu warga Karanganyar, kecmatan/kabupaten Subang, saat ditemui VIVAnews, Kamis, 18 Desember 2008.

Menurut Euis, ada beberapa warung, bahkan menjual Mitan diatas Rp.7.500, bahkan hingga Rp.8000. "Kompor gas belum dibagi, tapi Minyak (tanah) sudah sulit," keluhnya.

Sementara itu, naiknya minyak tanah juga berimbas pada pedagang kaki lima. "Kita bingung, Mas. Mau naikkin harga, kasihan sama pembeli. Tapi kalau harga tetap, kita yang rugi, karena minyak mahal. Paling-paling saya kurangi ukuran nya saja," ujar Dede, Pedagang kaki lima.

Seiring dengan rencana Pemerintah yang akan melakukan konvensi minyak tanah ke Elpiji, warga mulai kesulitan mendapatkan mitan. Namun demikian, warga di Subang kota mengaku sampai sekarang belum mendapatkan Kompor Gas yang diagendakan pemerintah tersebut.

Laporan: Inin Nastain/Subang

Dijodoh-jodohkan dengan Abidzar, Irish Bella Beri Respons Begini
Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara

Status Gunung Ibu di Maluku Utara Naik Jadi Siaga Level III

Waspadalah! Gunung Ibu Melonjak ke Level III Siaga karena Peningkatan Aktivitas Vulkanik.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024