VIVAnews - Jenderal Charles de Gaulle terpilih menjadi Presiden Perancis dengan kemenangan mutlak, pada 21 Desember 1958. Pukul 17.15 petang Presiden Rene Coty menelpon Jendral de Gaulle untuk mengucapkan selamat di rumahnya di Colombey-les Deux Eglises.
Pukul 23.00 hasil tak resmi telah diumumkan. Jenderal de Gaulle berhasil mengumpulkan suara 77,5 persen untuk metropolitan Perancis, 81,45 persen untuk departemen-departemen di luar negeri dan 97,04 persen untuk komunitas Perancis–AS. Dibawah konstitusi baru iniberarti dia menjadi pemimpin pertama Republik kelima dengan kekuasaan presidensial ala AS.
Terpilihnya Jenderal de Gaulle menjadi momen kembalinya pria yang memimpin parade kemernangan di Paris tahun 1944, tapi mengundurkan diri karena tidak setuju soal konstitusi untuk Republik Keempat dan tahun 1953 mengumumkan pensiun dari politik.
Perancis menghadapi krisis ekonomi dan dibayangi perang sipil di Aljazair. Jendral de Gaulle dipanggil kembali sebagai perdana menteri enam bulan sebelumnya.
Dia diberikan kekuasaan yang longgar untuk membuat konstitusi baru, membangun kekuatan presidensial yang lebih berkuasa, yang memberikan dukungan mutlak bagi publik untuk referendum bulan September.