BI: Bank Syariah Jangan Lengah

VIVAnews - Bank Indonesia (BI) mengingatkan perbankan syariah agar tidak lengah dalam menghadapi kondisi tahun depan yang mengalami gelombang. Bank syariah harus mewaspadai kondisi ekonomi global dengan pengelolaan risiko yang benar.

"Baik bank konvensional, perbankan syariah, risiko tetap aja ada, ini perlu diantisipasi juga. Risiko turunnya pertumbuhan ekonomi 2009 harus direspon sebaik-baiknya," kata Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad usai pelantikan pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Jakarta Selasa malam, 24 Desember 2008
 
Menurutnya kompleksitas kegiatan perbankan syariah ke depan semakin tinggi, misalnya dengan langsung terhubung ke bank, asuransi. Dengan kompleksitas tersebut, maka dibutuhkan pengelolaan risiko yang benar karena perbankan syariah bukan berarti bebas dari risiko. Bahkan dengan kondisi tahun depan menjadi batu ujian bagi bank syariah.
 
Namun dari sisi pertumbuhan kredit, perbankan syariah jauh lebih besar dibanding bank konvensional, dengan selisih diatas 5 - 10 persen pertumbuhannya dari rata-rata pertumbuhan kredit nasional. Dari segi kredit bermasalahpun, perbankan syariah jauh lebih kecil dibanding bank konvensional.
 
Pertumbuhan bank syariah juga lebih baik, karena animo terhadap bank syariah cukup besar. Hal ini ditunjukkan adanya beberapa bank yang melakukan spin off menjadi bank syariah.

Ratusan Polisi Kawal Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Lombok
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam rapat konsolidasi PDIP Majalengka

Di Rakernas, PDIP Siapkan Langkah Strategis Pasca Pemilu 2024

Langkah strategis PDIP, akan diambil dalam forum Rakernas partai diakhir Mei 2024. Termasuk dalam mempersiapkan gelaran pilkada serentak 2024. Juga soal dinamika politik.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024