Serangan Israel ke Jalur Gaza

Harga Minyak Naik

VIVAnews - Harga minyak naik melebihi angka US$ 39 per barel, Senin 29 Desember 2009 di Asia, melonjak di perdagangan kedua seiring dengan memanasnya konflik Israel dan Gaza, daerah kaya minyak di Timur Tengah.

Terungkap, Teuku Ryan Hilang Hasrat Seksual Pada Ria Ricis Sampai Dibawa Berobat dan Ruqyah

Minyak mentah jenis light sweet crude untuk pengiriman bulan Februari 2009, naik US$1,37 ke posisi US$39,08 dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, siang hari waktu Singapura. Kontrak hari Jumat melonjak US$2,36 ke posisi stabil US$37,71.

Israel memperluas serangan udara yang mematikan di Gaza, Minggu 28 Desember 2008, dan mempersiapkan serangan darat. Para pemimpin Arab memprotes serangan itu dan Suriah membatalkan pembicaraan damai tak langsung dengan pemerintah Yahudi.

Diler Ini Punya Yamaha 125Z yang Langka dan Pernah Ditawar Rp150 Juta, Belinya Dulu Rp27 Juta

Dalam serangan dua hari ini, korban tewas hampir 300 orang. Hamas menembakkan roket lebih jauh ke wilayah Israel.

“Ada ketakutan bahwa eskalasi konflik di Timur Tengah akan mengganggu pasokan. Meski saya tak melihat terjadinya itu saat ini, “ kata Gerard Rigby, analis energi dari Fuel First Consulting di Sydney.

3 Tentara Israel Tewas Kena Rudal Kiriman Brigade Al-Qassam

“(Konflik Israel-Palestina) selalu menyebabkan kekhawatiran dan satu komponen yang mendukung harga minyak dalam jangka pendek,” lanjutnya.

Harga minyak telah anjlok sekitar 73 persen sejak puncak harga tertinggi US$147,27 per barel pada tanggal 11 Juli 2008 lalu. Ketika krisis kredit memuncak di AS, memicu melemahnya permintaan konsumen dan pendapatan perusahaan. Analis meramalkan akan muncul berita- berita ekonomi yang buruk lagi dari kuartal keempat  yang akan keluar beberapa minggu ke depan.

“Akan lebih banyak laporan kerugian, pekerjaan, dan perumahan yang akan menekan harga,” kata Rigby. “Saat Obama menginjak Gedung Putih, mungkin akan merubah sentimen dan mendorong lebih banyak optimisme,” lanjutnya. Obama dijadwalkan akan dilantik 20 Januari 2009 mendatang.

Volume perdagangan semakin rendah, karena para pialang sedang berlibur sepekan antara Natal dan Tahun Baru. (AP).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya