Data Ditjen Pajak

Darmin: Banyak Konglomerat Tak Patuh Pajak


VIVAnews
- Dirjen Pajak, Darmin Nasution mengatakan banyak konglomerat di Indonesia yang belum patuh bayar pajak. Padahal, ketidakpatuhan ini akan memberi pengaruh signifikan terhadap penerimaan negara.

Darmin menekankan tidak semua pengusaha besar sudah baik dalam pengisian pajak. "Yang bayar pajaknya sudah betul hanya sebagian kecil," ujarnya di Departemen Keuangan, Jakarta, Rabu, 31 Desember 2008. "Sisanya mungkin sudah, tapi lebih banyak yang belum."

Dia tak sekedar bicara. Darmin mengakui memiliki fakta ini karena Direktorat Jenderal Pajak memiliki kumpulan database. "Kami kan bisa melihat penghasilan mereka dan seluruh asetnya," ujar Darmin meyakinkan.

Namun demikian, berapa jumlah Wajib Pajak Konglomerat dan pengaruhnya terhadap penerimaan, Darmin tidak menjelaskannya secara rinci.

Saat ini, Darmin mengaku lebih fokus upaya peningkatan wajib pajak pribadi. "Kami berusaha mendorong agar Pajak Penghasilan (PPh) Pribadi itu naik," katanya.

Untuk itu, dia menyadari tidak bisa naik sekaligus menggantikan WP badan. Namun, Darmin berkeyakinan dengan semakin banyaknya WP Pribadi, maka Ditjen Pajak bisa membangun basis yang lebih stabil agar penerimaan juga lebih stabil." 

Selama ini penerimaan PPh pribadi diakui tingkat fluktuasinya lebih rendah dibanding PPh badan.

Program sunset policy selama 2008 diakui mampu meningkatkan jumlah WP Pribadi lebih banyak dibanding WP badan. Sepanjang 2008, jumlah calon pembayar pajak baru yang terdaftar mencapai 3 juta wajib pajak sehingga totalnya saat ini sudah mencapai 10,2 juta wajib pajak.

Timnas Indonesia U-23 Dapat Kabar Baik, Pelatih Arab Saudi Bocorkan Kekuatan Uzbekistan
Mahkamah Konstitusi

MK Siapkan Tukang Pijat hingga Vitamin untuk Hakim Selama Sidang Sengketa Pileg 2024

Mahkamah Konstitusi (MK) akan menggelar sidang perdana terkait perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024