Gempa Jogja Akibat Patahan Kulit Bumi

VIVAnews - Kepala Seksi Observasi, Badan Meteorologi dan Geofisika (BGM) Yogyakarta Bambang Subagyo, mengatakan gempa berkekuatan 4,7 skala richter (RS) yang terjadi pada pukul 14.07 siang tadi, terjadi karena adanya patahan pada kulit bumi.

Terpopuler: Jawaban Mamah Dedeh Soal Menantu Perempuan, Persiapan Penting Sebelum Menikah

Patahan tersebut berasal dari  patahan Australia yang bergerak ke utara. Sedangkan patahan Eurasia bergerak ke selatan sehingga bertumbukan dan mengakibatkan gempa.

Sementara, penjelasan resmi dari BMG tentang gempa Jogja adalah gempat terjadi pada pukul 14.07 selama sekitar enam detik berkekuatan 4,7 skala richter. Pusat gempa berada di 23 km selatan kota Bantul atau pada posisi 8,1 derajat Lintang Selatan, 110,38 Derajat Bujur timur, dengan kedalaman 10 km. 

"Gempat ini tidak berpotensi tsunami. Gempa berbahaya jika terjadi di laur dangkan dengan kekuatan 6,5 SR, maka ada potensi tsunami," ujarnya.

Menurut Bambang, Yogyakarta memang sering terjadi gempa, dalam satu tahun terjadi 10 kali gempa dengan kekuatan rata-rata 3-5 SR. "Jika dihitung berdasar Multyfight Modified Mercaly Intensity (MMI) gempa yang dirasakan masyarakat yang bisa merusak bangunan jika mencapai 2-4 skala MMI," ujarnya.

Gempa yang dirasakan masyarakat Yogyakarta kemarin, tidak menimbulkan kerusakan berarti. Hanya ada beberapa rumah retak di Sambilegi, Meguwoharjo, Sleman dan Berbah.

Pantauan, aktivitas masyarakat tidak begitu terganggu ketika gempa terjadi. Guncangan hanya dirasakan singkat,  Masyarakat yang sempat terlihat panik atas guncangan tersebut kembali melakukan aktifitas setelah menungu beberapa saat tidak ada guncangan susulan.

Laporan: Rahardian | Yogyakarta

Pemain Timnas Indonesia U-23  Muhammad Ferarri

Cek Fakta: Timnas Indonesia U-23 Dibela Ronaldo dan Messi Akibat Dicurangi Wasit di Piala Asia

Timnas Indonesia U-23 disebut dibela Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi akibat dicurangi wasit di Piala Asia. Benarkah hal tersebut?

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024