Amien Sunaryadi, mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003-2007 ini dikenal sebagai sosok rendah hati dan tidak suka menonjolkan diri. Amien juga dikenal sebagai sosok yang memiliki progresivitas dalam pemberantasan korupsi. Strategi penyadapan yang digunakan KPK pun berasal dari dirinya.
Konsistensi pria kelahiran Malang, 23 Januari 1960 di dunia korupsi tak bias diragukan lagi. Amien memulai karirnya pada 1982 sebagai PNS dan menjabat Kepala Sub Direktorat Pengawasan Khusus Kelancaran Pembangunan pada Deputi Bidang Pengawasan Khusus Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Ayah dari 3 putera dan suami dari Sri Luthfia Suryandari ini pernah terlibat dalam PT PricewaterhouseCoopers FAS dan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), sebelum akhirnya memutuskan ikut seleksi dalam pemilihan piminan KPK periode 2003-2007.
Saat pemilihan pimpinan KPK, perolehan suara Amien (42 suara) hanya kalah dari Taufiequrrachman Ruki (43 suara). Amien juga memperoleh suara terbanyak kedua (6 suara) saat pemilihan ketua KPK setelah Ruki (37 suara). Amien pun akhirnya membidangi bidang Teknologi Informasi, Reformasi birokrasi, jaringan kerjasama internasional dan internasional, serta pengembangan KPK.
Selama menjabat di KPK, Amien merupakan sosok penting di balik aksi penjebakan dan penggeledahan yang dilakukan KPK dalam mengungkap kasus korupsi. Salah satu kasus yang paling mencuat adalah saat pengungkapan kasus suap kepada hakim agung, termasuk Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, yang menangani perkara Probosutedjo. Berdasarkan informasi yang diperoleh, saat itu, Amien bahkan sempat terlibat dalam perdebatan sengit dengan Ketua KPK Ruki dan Wakil Ketua KPK Tumpak H Panggabean.
Sejumlah narasumber menyatakan, Amien juga sangat berperan dalam strategi yang dilakukan KPK untuk mengusut sejumlah kasus korupsi yang ditangani KPK seperti KPU, Bulog, dan Badan Pertanahan Nasional di Surabaya.
Kegigihan Amien dalam memberantas korupsi ini juga didukung dengan pengalamannya dalam investigasi keuangan. Amien merupakan lulusan Sekolah Akuntansi Negara dan pernah mengikuti The Corruption and Anti-Corruption Training pada 1998. Kegigihan Amien dalam memberantas korupsi ini terbukti, karena saat ini Amien dinominasikan untuk merebut Bung Hatta Anti-Corruption Award 2008.
Meski memiliki banyak pengalaman kerja, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 27 Agustus 2007, Amien hanya mengumpulkan pundi kekayaan sebesar Rp 294,9 juta.
Kekayaan ini berupa tanah dan bangunan yang berada di Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat. Kendaraan berupa Mobil Innova yang baru dibeli pada 2006 untuk menggantikan mobil Kijang tahun 1994 yang selalu dibawa saat berada di KPK. Motor dan mobil atas nama isterinya.
Tidak seperti 2 mantan pimpinan KPK lainnya, Ruki dan Erry Riyana Hardjapamekas yang menerima tawaran sebagai pejabat penting di BUMN, Amien lebih memilih untuk menolak segala tawaran jabatan yang dialamatkan kepadanya.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Sebenarnya Shin sudah pernah membawa timnas Indonesia U-19 menghadapi Korsel pada pertandingan uji coba beberapa tahun lalu. Namun kali ini, tim asuhannya akan memainkan
Padahal, kata dia, pemerintah telah menerbitkan Perda nomor 2 tahun 2010 tentang penyelenggaraan sistem pendidikan wajib belajar Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah.
Scimago Institutions Rankings (SIR) telah merilis pemeringkatan terbaru untuk institusi akademik dan riset di Indonesia. Pemeringkatan ini mempertimbangkan..
Jika Bergantungmu Sudah Pada Allah, Pilihan Apapun yang Kamu Pilih Tidak Akan Mengecewakanmu
Olret
27 menit lalu
Karena kita tidak akan pernah menyesal atas satu pilihan, sekalipun pilihan itu akhirnya mencipta sebuah kesedihan, jika memang dari awal kita telah gantungkan semuanya
Selengkapnya
Isu Terkini