Dam Raksasa Jakarta Bentuk Enam Pulau Baru

Bermain kano di pantai pulau Sepa, Kepulauan Seribu, Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Paramayuda

VIVAnews - Reklamasi pantai utara Jakarta menjadi pilihan sebelum proses awal untuk memulai proyek dam atau tanggul raksasa atau giant sea wall dilakukan.

Menurut Deputy Representative Bos Witteveen, salah satu perusahaan anggota konsorsium Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS), Sawarendro, pelaksanaan reklamasi merupakan bagian dari integritas yang akan terhubung dengan tanggul. Atau dipilih cara lain agar tanggul dibuat di luar wilayah reklamasi.

"Akan dilihat mana yang akan menguntungkan. Karena pihak swasta yang akan mengerjakan proses ini tentu tidak ingin rugi," ujar Sawarendro, saat dihubungi pada Rabu 2 Februari 2011.

Dalam dokumen 'Atlas Pengamanan Pantai Jakarta' yang diperoleh VIVAnews.com, reklamasi di kawasan pantai utara dilakukan membentang dari Tangerang hingga Jakarta Utara yang mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) 54, Tahun 2008, tentang Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur. Ini untuk mengurangi tingkat abrasi laut serta terpaan angin badai.

Nantinya, reklamasi bisa dilakukan hingga kedalaman 8 meter di bawah permukaan laut dan mencapai jarak 200 hingga 300 meter dari pantai yang diukur pada waktu pasang surut.

Reklamasi akan menciptakan enam pulau baru di laut Jawa. Pulau tersebut akan difungsikan sebagai bendungan penahan gelombang air laut yang menyebabkan abrasi atau pengikisan pantai, dengan menggunakan sistem polder.

Pulau buatan pertama akan dibuat menjadi pelabuhan untuk mendukung Pelabuhan Tanjung Priok. Pulau buatan lainnya akan dibangun pergudangan, terminal peti kemas, hotel, pusat perniagaan modern, permukiman, dan apartemen.

Reklamasi pantai utara ini pernah dimulai pada 1995 dan 1997. Kegiatan ini terhenti karena krisis moneter dan terbentur dengan ketentuan hukum yang baru. Kegiatan ini masih diliputi dilema dan kontroversi terkait dengan lingkungan hidup dan keterkaitan masalah ekonomi dan kependudukan.

Terkait pembuatan tanggul raksasa itu, ada empat pilihan yang akan dijadikan lokasinya.

1. Tanggul laut diintegrasikan dengan reklamasi pantai utara Jakarta.
2. Tanggul laut berada di luar wilayah reklamasi
3. Tanggul laut berada di luar wilayah reklamasi kecuali Tanjungpriok
4. Tanggul laut menghubungkan antarpulau di Kepulauan Seribu.

Hasil Liga 1: Bali United dan Dewa United Petik Poin Sempurna

Dam raksasa dibangun untuk mengantisipasi ancaman Jakarta tenggelam pada tahun 2025. Ancaman ini karena telah terjadi penurunan permukaan tanah (land subsidence) dan peningkatan permukaan air laut akibat pemanasan global.

Menurut pengamat tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, pemerintah DKI Jakarta harusnya melaksanakan program yang realistis dan melibatkan masyarakat. Karena pembuatan tanggul raksasa ini masih menjadi pertanyaan besar karena tidak mengacu dengan konsep tata ruang Jakarta.

Sangat banyak dampak yang akan terjadi untuk perwujudan ide ini. Belum lagi mengenai pembiayaan dan kekuatan finansial yang ada. Pemerintah DKI Jakarta harusnya konsentrasi untuk melakukan pengawasan kegiatan penanaman pohon di sepanjang pantai utara, agar kegelisahan mengenai ancaman banjir rob tidak terjadi. (adi)

Evakuasi mayat pria di trotoar Jalan Margonda

Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas Bawa Bungkusan Pakaian Bekas di Trotoar Margonda

Aparat Reskrim Polres Metro Depok angkat bicara perihal kasus penemuan mayat di pinggir trotoar Jalan Margonda, Depok pada Sabtu sore 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024