Penjual Sukuk Berebut Minta Tambahan Jatah

Sumber :

VIVAnews - Tidak hanya Bank Mandiri dan PT Danareksa Sekuritas saja yang minta tambahan jatah penjualan sukuk ritel, PT Reliance Securities Tbk juga tidak mau ketinggalan minta tambahan target indikatif (upsizing) sukuk berseri SR001 itu sebesar Rp 250 miliar. Awalnya Reliance menargetkan penjualan sukuk ritel sebesar Rp 75 miliar.

"Kami mengajukan penambahan penjualan, namun belum disetujui," kata President Director Reliance Securities Orias Petrus Moedak kepada VIVAnews di Jakarta Selasa 17 Februari 2009. Namun ketika ditanya posisi penjualan sukuk ritel, Orias belum mengetahui update-nya. "Tanya ke sales saja ya," kilahnya.

Seperti diketahui, banyak agen penjual yang meminta menaikkan target penjualan sukuk ritel. Sebelumnya beberapa agen penjual yang meminta upsizing adalah PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas, PT Bank Mandiri Tbk, HSBC, PT Danareksa dan dan PT Trimegah Securities Tbk. Bank Mandiri berhasil menjual lebih dari Rp 605 miliar dari target Rp 95 miliar. Sedangkan Danareksa telah menjual lebih dari Rp 350 miliar dari target Rp 200 juta.

Menurut Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto, banyak agen penjual yang meminta menaikkan target indikatif, namun tidak semua permintaan itu tidak semua disetujui. Seperti diketahui, target indikatif penjualan sukuk ritel telah dinaikkan dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 3,4 triliun. Sementara per 16 Februari, penjualan sukuk ritel telah melampaui target indikatif yaitu mencapai Rp 3,446 triliun.

SR001 ditawarkan mulai 6 Februari 2009 hingga 20 Februari 2009. Pembelian instrumen ini minimal Rp 5 juta dengan kelipatan Rp5 juta tanpa batas maksimum pembelian. SR001 menggunakan akad perjanjian ijaroh (sale and lease back), dengan imbal hasil 12 persen, dan bertenor tiga tahun.

Masa penjatahan akan berlangsung 23 Februari 2009, dan settlement 23 Februari 2009. Sementara konfirmasi kepemilikan 25 Februari-5 Maret. SR-001 akkan tercatat di Bursa Efek Indonesia 26 Februari 2009.