New York Post Minta Maaf atas Kartun Rasis

Sumber :

VIVAnews - Harian New York Post akhirnya meminta maaf atas penerbitan kartun yang dianggap menghina Presiden Barack Obama. Namun harian yang pernah dikelola korporasi berita Rupert Murdoch itu juga mengatakan sejumlah pesaingnya sengaja membesar-besarkan masalah kartun itu.

Permohonan maaf dinyatakan melalui editorial di laman harian itu, Kamis 19 Februari 2009. Harian itu mengatakan kartun itu dibuat untuk mengritik kebijakan paket stimulus ekonomi pemerintah AS. "Kami meminta maaf pada siapa pun yang merasa tersinggung," kata harian itu.

Harian New York Post menerbitkan sebuah kartun yang dianggap menghina Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Rabu (18/2). Kartun karya Sean Delonas itu menampilkan gambar Travis, simpanse yang ditembak mati polisi karena menyerang kawan tuannya di Connecticut, Senin (16/2) lalu.

Dalam gambar itu, Travis sudah terkapar di trotoar dan dua polisi, salah satunya memegang polisi yang pucuknya masih berasap. Polisi yang tidak memegang pistol berkata, 'mereka harus mencari orang lain untuk menandatangani undang-undang stimulus ekonomi'. Yang dimaksud adalah Obama, yang menandatangani paket stimulus ekonomi AS pada Selasa (17/2).

Harian itu mengecam pihak-pihak yang memanfaatkan penerbitan kartun itu sebagai upaya mendiskreditkan New York Post. Editorial itu menyebut pihak-pihak yang melakukan hal-hal itu sebagai oportunis. "Bagi mereka, kami tidak perlu meminta maaf," demikian dinyatakan harian beroplah 600.000 eksemplar per hari ini. (AP)