Aliansi LSM Beberkan Catatan Buruk Pemilu

VIVAnews - Sebelas lembaga swadaya masyarakat berkumpul di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta. Mereka akan mengungkapkan berbagai temuan ketidaksiapan Pemilu pada 9 April 2009 nanti.

Para LSM itu tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pemilu yang terdiri dari Center for Electoral Reform, Tepi, Indonesia Corruption Watch, Sekretariat Nasional Forum Transparansi Anggaran, IPC, Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Konsorsium Reformasi Hukum Nasional, Komite Independen Pemantau Pemilu, Lingkar Madani Indonesia, Perludem dan SPD.

Mereka menyatakan masih banyak kekacauan seperti data ganda dengan berbagai modus penggandaan Daftar Pemilih Tetap. Juga banyak surat suara dalam kondisi rusak, seperti robek, berlubang, garis mendatar berwarna biru dan merah pada salah satu nama calon legislator dan kolom partai.

Distribusi logistik di daerah masih banyak kekacauan, masih banyak daerah yang kurang logistik seperti Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. Mengenai dana kampanye, banyak partai tidak memenuhi syarat ketentuan peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye sesuai pasal 138 UU
Nomor 10 Tahun 2008.

"Jika KPU konsisten, harusnya partai bisa kena sanksi berupa pembatalan sebagai peserta pemilu jika mereka terbukti tidak melaporkan dana kampanye seminggu sebelum kampanye rapat umum dimulai," kata mereka dalam rilis bersama yang disampaikan 23 Maret 2009.