Depperin Minta Ekspor Rotan Mentah Ditutup

Sumber :

VIVAnews - Departemen Perindustrian meminta kran ekspor rotan mentah sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.12/2005 segera ditutup.

"Semalam saya di-SMS Bu Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sri Mulyani) soal kekhawatiran Presiden tentang perkembangan sentra industri rotan di Cirebon karena ketiadaan bahan baku," kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris di kantornya, Jumat, 27 Maret 2009.

Fahmi menjelaskan, ekspor rotan mentah sebaiknya ditutup karena akan mematikan industri furniture dan kerajinan berbasis rotan. "Seharusnya kita ekspor dalam bentuk barang jadi atau barang setengah jadi, bukan rotan mentah seperti dalam Permendag," katanya. Oleh karenanya, Fahmi meminta aturan tersebut segera direvisi.

Mengingat Indonesia merupakan produsen rotan alam terbesar di dunia, Fahmi mengatakan industri furniture dunia sangat bergantung dengan suplai bahan baku dari Indonesia. "Jangan sampai industri negara lain tumbuh dengan suplai dari kita, tapi industri dalam negeri malah mati," ujarnya. Selain Indonesia, produsen rotan alam terbesar dunia juga ada di Filipina dan Malaysia.

Menurut Fahmi, dari 22 jenis rotan alam yang bisa diproduksi di dalam negeri, hanya 6 jenis rotan yang bisa digunakan industri furniture dan kerajinan berbasis rotan. "Sisanya baru bisa diekspor, tapi parahnya ternyata yang diekspor yang 6 jenis itu, tersinggung saya," ujarnya.

Sebelumnya, pengrajin kerajinan dan furniture berbasis rotan di Cirebon sempat melakukan aksi massa ketika Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu melakukan kunjungan kerja di sentra-sentra industri di Cirebon. Mereka menuntut kran ekspor rotan ditutup karena industri kekurangan bahan baku.