Presiden Bolivia Berhenti Mogok Makan

Sumber :

VIVAnews - Biasanya seorang pemimpin akan bersikap semena-mena saat berupaya mempertahankan kekuasaan. Namun apa yang dilakukan Evo Morales tergolong unik dan tidak perlu sampai menyulut kekerasan.

Presiden Bolivia itu malah mogok makan selama berhari-hari demi bisa ikut kembali dalam pemilihan umum presiden Desember 2009. Keinginan itu akhirnya dikabulkan Kongres, Selasa 14 April 2009, yang harus mengubah undang-undang pemilu. Aksi mogok makan Morales selama lima hari akhirnya tak sia-sia.

Pemimpin keturunan suku India Aymara itu tampak masih lemas kehilangan berat badan dalam jumlah yang lumayan saat dia resmi memberlakukan undang-undang pemilu yang baru. Para pendukungnya pun berseru, "Evo, rakyat bersamamu!"

Dalam undang-undang Pemilu itu, Kongres juga mengalokasikan tujuh kursi parlemen untuk perwakilan penduduk asli dari total 130 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Selain itu warga Bolivia yang berdomisili di luar negeri boleh ikut pemilu sehingga menambah potensi 300.000 pemilih baru.  

Selama mogok makan di istana presiden, Morales lebih sering melewatkan waktu dengan selonjor di matras dan sesekali minum teh. Pemimpin berusia 49 tahun itu sebenarnya tidak puasa makan secara total karena dia juga terlihat mengunyah daun koka. 

Daun yang sering disalahgunakan sebagai bahan pembuat kokain itu berkhasiat mengurangi nafsu makan.

Morales, yang memerintah Bolivia sejak 22 Januari 2006, belum secara resmi mengumumkan pencalonan kembali sebagai presiden pada pemilu, yang akan berlangsung 6 Desember 2009. Namun, aksi mogok makannya itu menandakan dia belum mau pensiun sebagai kepala negara pertama Bolivia yang berasal dari kaum penduduk asli Indian.

Pemimpin yang tak segan-segan mengkampanyekan konsumsi daun koka itu merupakan tokoh yang sangat populer di Bolivia. Dalam pemilu 18 Desember 2005, Morales menang telak. Kemudian, dalam referendum tanggal 14 Agustus 2008, Morales lagi-lagi mendapat kepercayaan dari mayoritas rakyat untuk memimpin Bolivia.

Kendati demikian, Morales mendapat perlawanan dari para pesaing politiknya di parlemen, yang berupaya menunda pemilu Desember nanti dan menghalanginya untuk tampil kembali sebagai presiden. 

Bukan kali ini saja Morales mogok makan. Dia mengaku sempat mogok makan selama 18 hari beberapa tahun silam ketika masih menjadi pemimpin serikat buruh. Saat itu dia menentang pembasmian daun koka. Daun itu dianggap sakral dan merupakan ramuan tradisional suku Indian. (AP)