Sultan: Kalla Dulu Maju Bukan dari Golkar

Sumber :

VIVAnews - Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan tidak masalah kader Golkar dicalonkan partai lain sebagai presiden atau wakil presiden. "Beliau (Jusuf Kalla--red)  kan dulu juga maju (sebagai calon wakil presiden) bukan dari Golkar," kata Sri Sultan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 5 Februari 2009.

Sri Sultan menyatakan itu menanggapi Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, yang menyilakan kader menjadi calon presiden, namun jika lewat partai lain, jangan membawa nama Golkar. Kemudian Sultan menyatakan, meski dia didukung Partai Republika Nusantara, bukan berarti dia mencalonkan diri lewat partai tersebut.

"Republikan itu hanya salah satu pendukung, bukan dalam arti fix saya mesti maju dari situ," katanya yang ditemui usai Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat mengenai Rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta itu.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu pun menyatakan masih kader Golkar. Sultan berharap bisa menjadi calon presiden dari Golkar namun "Terserah kader Golkar mau mencalonkan saya atau tidak. Terserah hasil Rapat Pimpinan Nasional," katanya.

Jusuf Kalla berdampingan dengan Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilihan Presiden 2004 tidak didukung resmi Partai Golkar. Pasangan ini diusung Partai Demokrat berkoalisi dengan sejumlah partai lainnya.

Belakangan, ketika berhasil duduk Medan Merdeka Selatan, Jusuf Kalla mengambilalih kepemimpinan Golkar dari Akbar Tandjung. Sejak itu, Golkar yang awalnya beroposisi perlahan-lahan menjadi rekan koalisi Partai Demokrat.