Australia, Di Indonesia Tak Ada Lagi Bom

Sumber :

VIVAnews - Indonesia mendesak Australia untuk meninjau kembali saran berkunjung (travel advice) ke Indonesia. Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda, menyatakan bahwa di Indonesia tidak ada lagi peristiwa pengeboman oleh teroris.

"Di tahun-tahun lalu kami tidak mengalami lagi teror bom di Indonesia,"  kata Wirajuda dalam konfrensi pers dengan Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith di Sidney dalam rangka Konfrensi Australia-Indonesia, Kamis 19 Februari 2009.

Wirajuda mengatakan tidak ada alasan bagi Australia untuk terus memberi saran pada warga Australia untuk mempertimbangkan kembali kunjungan ke Indonesia dengan alasan ada ancaman serangan teroris. Saran pemerintah Australia itu menghancurkan hubungan antar orang Australia dan Indonesia. "Pertukaran (antara Australia dan Indonesia) di bidang pendidikan sangat terpengaruh oleh saran berkunjung," kata Wirajuda, seperti dikutip dari laman harian The Age, Kamis 19 Februari 2009.

Pemerintah Indonesia menganggap saran berkunjung dari pemerintah Australia itu terlalu berlebihan bila dibandingkan dengan negara lain yang juga menjadi target teroris seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Wirajuda kemudian bercerita bahwa Februari lalu, dia dan Smith bertemu dengan beberapa pelajar Australia yang mengaku ingin mengunjungi Indonesia sebagai bagian dari program pertukaran. Namun mereka mengalami kesulitan akibat adanya saran berkunjung itu. "Saya berharap pemerintah Australia sejalan dengan tekad kami untuk meningkatkan kontak orang ke orang," terang Wirajuda.

Sebelumnya, Smith mengatakan tujuan Konfrensi Australia-Indonesia adalah untuk meningkatkan hubungan orang ke oarang antara kedua negara, bukan hanya hubungan antarpemerintah. Smith mengungkapkan bahwa pemerintah berharap akan ada lebih banyak pelajar yang belajar di Indonesia, tidak hanya mempelajari Bahasa Indonesia, tetapi juga budaya dan sejarahnya.

Namun, Smith tidak mengatakan apakah pemerintah Australia akan mencabut saran berkunjung ke Indonesia. "Saran berkunjung terhadap Indonesia, dan negara-negara lain, selalu kami tinjau," kata Smith. Smith melanjutkan, "kami menerapkan saran berkunjung berdasarkan nasehat para ahli soal ancaman keamanan." Peninjauan ulang dilakukan secara teratur, tambah Smith.

Konfrensi Australia-Indonesia yang berlangsung Jumat ini mewadahi pejabat pemerintah, bisnis, media, universitas dan tim pemikir, organisasi komunitas, kalangan agama dan kaum muda. Mereka akan bersama-sama berdiskusi tentang hubungan Australia-Indonesia.