IHSG Terkoreksi Ikuti Regional
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia berakhir melemah pada transaksi sesi II Selasa, 24 Februari 2009.
"Regional masih menjadi pemicu utama," kata pengamat pasar modal Ukie Jaya Mahendra kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa.
IHSG tutup di level 1.295,87 atau turun 16,57 poin (1,27 persen) pada akhir perdagangan hari ini. Sedangkan pada sesi I, indeks terkoreksi 19,54 poin atau 1,49 persen di level 1.292,90.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 1,11 triliun dengan frekuensi 34.891 kali. Sebanyak 22 saham menguat, 80 melemah, 47 ditutup stagnan, serta 331 saham tidak terjadi transaksi.
Menurut Ukie, sentimen negatif terhempasnya rata-rata bursa regional akibat indeks Dow Jones yang turun signifikan seiring sektor perbankan Amerika Serikat yang belum juga pulih menjadi faktor utama tertekannya IHSG. "Sebab, dari domestik belum ada berita negatif," ujar dia kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa.
Di bursa Asia saat IHSG ditutup juga bergerak negatif. Indeks Hang Seng melemah 376,58 poin (2,86 persen) menjadi 12.798,52, Nikkei 225 menjadi 7.268,56 atau turun 107,60 (1,46 persen), dan Straits Times melemah 22,31 poin (1,37 persen) ke posisi 1.608,38.
Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 250,89 poin atau 3,41 persen ke level 7.114,78. Indeks Nasdaq turun 53,51 poin atau 3,71 persen menjadi 1.387,72 dan S&P 500 terkoreksi 26,72 poin atau 3,47 persen di posisi 743,33.
Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham yang mengalami penurunan harga terbesar antara lain PT Petrosea yang melemah Rp 450 (6 persen) ke level Rp 7.050, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun Rp 300 atau 2,91 persen menjadi Rp 10.000, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkoreksi Rp 200 (4,81 persen) di posisi Rp 3.950, PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) turun Rp 200 atau 3,63 persen ke level Rp 5.300, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang ditutup melemah Rp 150 (1,56 persen) menjadi Rp 9.450.