Thailand Pulangkan Pengungsi Rohingya

Sumber :

VIVAnews - Pengungsi Rohingya yang kini berada di Thailand akan dipulangkan ke Myanmar walau kelompok hak asasi manusia khawatir para manusia perahu tersebut akan disiksa bahkan dibunuh setelah kembali ke negaranya. Namun tanggal pasti pemulangan belum dipastikan.

"Menurut hukum negara kami, mereka harus dipulangkan," kata Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, kepada stasiun televisi CNN, Kamis 26 Februari 2009. "Mereka masuk ke Thailand secara ilegal," lanjut Abhisit.

Sebanyak 12 anak laki-laki dan 66 lelaki dewasa yang tiba di Thailand merupakan bagian dari kelompok minoritas Rohingya yang meninggalkan Myanmar karena penganiayaan dan motif ekonomi untuk mencari kehidupan yang lebih baik. 

Banyak dari mereka berani menyeberangi lautan dalam kapal yang dipenuhi pengungsi ini ke Thailand. Mereka ditempatkan di lokasi penampungan. Namun angkatan laut Thailand dituduh memaksa para pengungsi ini kembali ke laut.

Vejjajiva mengatakan tindakan tidak berperikemanusiaan oleh angkatan laut Thailand tersebut telah berhenti dan mereka telah memberi makanan dan air kepada para pengungsi ini. "Kami menyesalkan beberapa kejadian di masa lalu, dan kesalahan tersebut sedang diperbaiki," kata Vejjajiva.

Sebanyak 78 orang yang siap dideportasi ini sekarang ditahan di Ranong, selatan Thailand. Dua orang dirawat di rumah sakit. Petugas imigrasi mengatakan bahwa belum ada tanggal pasti kapan mereka akan dipulangkan.

Pemulangan para manusia perahu ini mendapat reaksi keras dari kelompok hak asasi manusia, antara lain dari Amnesty International dan Human Rights Watch.

Sementara itu, pemerintah Myanmar belum merespon permintaan CNN untuk wawancara. Namun, persoalan ini akan menjadi bahan pembahasan di Konfrensi Tingkat Tinggi ASEAN akhir pekan ini di mana perdana menteri dan menteri luar negeri Myanmar diperkirakan akan hadir. Sedangkan Jenderal Than Shwe yang mengendalikan pemerintahan tidak akan hadir.