“Tidur-Tiduran Saja Golkar Dapat 20 Persen”

Sumber :

VIVAnews – Versi Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru menyebutkan Partai Golongan Karya dan PDI Perjuangan turun suara. Posisi dua jawara ini digusur Partai Demokrat. Golkar hanya meraih 15,9 persen suara dan PDI Perjuangan 14,2 persen. Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Buhanuddin Napitupulu menjelaskan kepada VIVAnews. Berikut petikan wawancaranya.

Apa pendapat tentang penelitian Lembaga Survei Indonesia yang mengatakan Golkar anjlok?

Kami tidak bermaksud mempertanyakan hasil survei itu. Yang disurvei itu  swing voters. Dan itu berangkat dari asumsi.  Presepsi tentang SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) memang meningkat dan bukan Partai Demokrat. Tapi saya tidak melihat dalam survei itu dibedakan antara figur SBY dan Demokrat. Jadi itu perlu dikaji lagi. Tidak ada jaminan kalau SBY meningkat maka Demokrat juga naik.

Golkar sudah punya hitungan sendiri. Hitungannya dalam kondisi terburuk sekalipun,  kami masih bisa mendapatkan minimal 20 persen suara.  Itu teruji pada Pemilu 1999 dan 2004. Jadi, istilahnya kami ini sudah punya pemilih tradisional yang tidak berubah pikirannya.

Mengapa partai ini bisa sampai pada posisi seperti itu?

Kami melihat dari pengalaman Pemilu 1999-2004, kami tidak sejelek itu. Semua rakyat Indonesia kenal Golkar. Soal wibawa atau tidak, itu soal lain. Saya berangkat dari pengalaman empiris  bahwa kami mempunyai pemilih tradisional. Bahasanya  kira-kira begini, kami ini tidur-tiduran, ada minimal 20 persen suara masuk ke kami.

Apa catatan Golkar yang harus diperbaiki?

Tidak ada. Golkar sekarang aman.  Kita juga sudah menawarkan pada Pemilu 2014 menggunakan sistem distrik. Supaya orang yang berkualitas itu yang dipilih rakyat. Soalnya kemampuan pemilih semakin jadi baik. Apalagi dengan sistem suara terbanyak. Jadi, tokoh-tokoh ini akan kerja lebih sungguh-sunggu. Itu rumus kita.

Bagaimana persepsi orang tentang Golkar?

Saya kira so far so good. Kalau Pemilu 1999, orang pakai baju kuning saja tidak berani. Tapi, 2004 lebih baik. Sekarang ini, situasi kita tanpa halangan. Dulu, orang negatif melihat Golkar. Tapi, sekarang sudah berbeda. Jusru kami dalam pencalonan legislatif sekarang sudah bersih. Calon yang beraroma KKN tidak dimasukkan. Karena itu, banyak temen-temen yang nangis. Tapi, ini sudah jadi kebijakan nasional.

Bagaimana menarik suara mengambang (swing voters)?

Jualan Golkar adalah konsitensi berpikir. Tampil solusif. Tidak emosional. Kita pikir komprehensif, konsistensi. Artinya, misalnya kami berkoalisi dengan pemerintahan Presiden Yudhoyono. Ketika orang-orang lari kemana-mana. Kami tidak. Kami tetap konsekwen. Partai harus mempunyai sesuatu kekokohan berpikir.

Hanya itu saja?

Tampil cerdas, kemudian senyum. Kami, kan, bukan tampil sebagai tukang demo yang marak dimana-mana. Tapi mampu mencari pemecahan masalah. Itu resep kami.