2009, Telkom Gabungkan Sistem Pembayaran

Sumber :

Betapa repotnya ketika bulan baru telah tiba. Berbagai amplop tagihan berjejal di kotak surat, mulai dari tagihan listrik, tagihan air, tagihan telepon, tagihan kartu kredit, dan tagihan-tagihan lainnya. kewajiban membayar tentu tak boleh diabaikan.

Bila lalai membayar, bisa-bisa layanan yang sangat penting malah terblokir. Repotnya, setiap layanan mengirimkan lembar invoice yang berbeda, sehingga sulit mengontrol bila amplop-amplop tagihan terselip, atau bahkan belum sampai terkirim ke rumah.

Andaikan saja, hanya ada satu lembar invoice yang bisa dibayarkan langsung, tanpa perlu pusing dengan berbagai metode pembayaran yang berlainan, batas terakhir pembayaran masing-masing tagihan.

Kemudahan itulah yang sedang dipikirkan oleh Telkom. Telkom kini sedang menggarap INFUSION 2008, sebuah program sistem bisnis terpadu yang berbasis teknologi informasi.

"Program ini memungkinkan semua layanan data dikonvergensi menjadi satu billing system," ujar Indra Utoyo, Chief of Information Officer PT Telkom, di Hotel Nikko Jakarta, Kamis petang, 11 Desember 2008.
 
Menurut Indra, Telkom ingin melayanai kebutuhan pelanggan yang membutuhkan kemudahan untuk membayar berbagai produk Telkom yang berbeda, dengan satu tagihan saja.

Indra mencontohkan, seseorang yang berlangganan layanan TV kabel berbayar TelkomVision, yang juga berlangganan sambungan telepon rumah, serta berlangganan Telkom Flexi pasca bayar, ke depan, tak perlu lagi repot-repot melakukan pembayaran tiga tagihan tersebut secara terpisah, melainkan langsung membayarnya berdasarkan satu surat penagihan.

Bagi pelanggan, hal itu memang terlihat simpel. Namun di sisi perusahaan, tak mudah untuk menerapkannya. Sebab, butuh sebuah sistem bisnis yang sangat terpadu, untuk menyinkronkan data-data aktivitas pelanggan yang tercatat di bank data layanan-layanan yang terpisah.

Untuk INFUSION saja, Telkom perlu menggabungkan aplikasi-aplikasi Customer Relation Management (CRM) SAP, Clarity (implementasi National Operation Support System), serta Convergys untuk sistem billing.

Dari data resmi Telkom yang diungkap di situsnya, untuk mendukung program INFUSION 2008, Telkom telah menganggarkan belanja modalnya sebesar Rp 510,5 miliar, dengan rincian Rp 92,5 miliar pada 2006 dan Rp 418 miliar di tahun 2007. "Rencananya, program ini kelar tahun depan."

Tantangan terbesar Telkom saat ini, kata Indra, adalah mengelola master data, yaitu data pusat yang didapat dari berbagai grup atau unit bisnis di tubuh perusahaan.

"Semua data dari berbagai organisasi dalam tubuh perusahaan, harus dimigrasi (dipindahkan) ke sebuah master data, agar menjadi satu versi," ujarnya.
 
Menurut Indra, saat ini pelanggan menuntut kecepatan, kepastian dan kenyamanan solusi pelayanan. Karena itu, transformasi Telkom menuju ke arah perusahaan yang customer-centric, haruslah ditunjang dengan kecepatan respon.
 
Pada kesempatan yang sama, Indra Utoyo mendapatkan penghargaan 'CIO of The Year' dari Hitachi Data Systems.