Menlu Clinton Disambut Mirip Bintang Rock

Sumber :

VIVAnews - Biasanya, saat menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) yang baru tiba di kantor Departemen Luar Negeri AS di wilayah Foggy Bottom, Washington D.C., sebuah lift sudah menanti untuk membawa menteri baru itu ke kantornya di lantai tujuh. Bahkan terkadang di auditorium gedung ada rapat yang harus segera dihadiri.

Namun Kamis kemarin, ketika Hillary Rodham Clinton muncul di hari pertama kerja sebagai menteri luar negeri AS, ratusan pegawai departemen luar negeri AS berkerumun di teras lobi dan berjajar di tangga seakan menyambut bintang rock ternama.

Di tengah sambutan meriah itu, Steve Kaskent yang mewakili para pegawai, mengundang tawa Clinton dan semua orang di situ saat dia mengatakan, "Sejauh ini kami masih senang karena Anda akan bekerja di sini," kata Kaskent seperti dikutip dari laman harian The Los Angeles Times, Kamis 22 Januari 2009.

Clinton memanfaatkan meriahnya sambutan untuk memberi sinyal pada para pegawai dan juga masyarakat internasional bahwa kebijakan luar negeri AS telah berubah. "Saya yakin sepenuh hati bahwa ini adalah era baru bagi Amerika," kata Clinton.

Mantan Ibu Negara ini juga mengatakan bahwa dia menyambut baik debat dan semacamnya yang dilakukan dengan cara baik, untuk membawa perubahan positif. Clinton juga mendesak para pegawai untuk tidak berpikiran sempit.

Clinton yang pernah berambisi menjadi presiden perempuan pertama dalam sejarah AS mengatakan, "Saya merasa sangat terhormat dan tergetar karena saya berada di sini bersama kalian sebagai menteri luar negeri ke-67 negara kita," kata menteri berusia 61 tahun ini.

Nominasi Clinton sebagai Menteri Luar Negeri sempat mengejutkan beberapa pihak yang mempertanyakan kenapa Barack Obama memberikan tugas itu kepada lawannya dalam perebutan kandidat presiden Partai Demokrat.

Namun bagi sebagian dari mereka tidak heran dengan keputusan itu karena tahu bahwa Obama dan stafnya memahami isi buku non-fiksi "Team of Rivals" tulisan Doris Kearns Goodwin.

Dalam buku itu, Goodwin yang ahli sejarah ini menggambarkan bagaimana Abraham Lincoln secara efektif menang atas beberapa lawan politiknya dengan memberi mereka jabatan di kabinet.