AS Pertahankan Suku Bunga 0 - 0,25 Persen

Sumber :

VIVAnews - Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), Rabu 28 Januari 2009, menyatakan akan mempertahankan tingkat suku bunga antara nol hingga 0,25 persen selama beberapa waktu demi menopang perekonomian.

Para ekonom memprediksi bahwa level suku bunga antara nol hingga 0,25 persen tersebut akan bertahan sepanjang sisa tahun 2009.

Selain itu, The Fed juga siap menggunakan metode nonkonvensional untuk memacu peminjaman dan pengeluaran konsumen agar ekonomi bangkit dari resesi. The Fed mengatakan akan membeli surat-surat berharga jangka panjang yang dikeluarkan Departemen Keuangan AS jika situasi memungkinkan.

Dengan membeli surat berharga tersebut, kata ekonom, tingkat bunga hipotek akan turun dan akan membantu menyelamatkan pasar perumahan. Pada pertemuan Desember lalu, The Fed mengatakan hanya akan mengevaluasi cara tersebut.

Bank sentral yang dibentuk pada 1913 lampau itu siap membeli lebih dari US$ 500 miliar surat berharga kredit yang dijamin oleh lembaga pembiayaan sekunder perumahan Fannie Mae, Freddie Mac, dan Ginnie Mae. The Fed juga sepakat untuk membeli hutang Fannie and Freddie senilai lebih dari US$ 100 miliar.

Dalam pertemuan dua hari Federal Open Market Committee yang berakhir Rabu, The Fed juga akan melancarkan program yang bertujuan untuk mendongkrak ketersediaan pinjaman konsumen.

Dengan program yang diperkirakan akan mulai bulan depan, dana lebih dari US$ 200 miliar akan tersedia. Ini akan digunakan untuk membantu dunia otomotif, pendidikan, dan pinjaman kartu kredit, dan juga pinjaman untuk usaha kecil.

Untuk melakukannya, The Fed akan membeli surat hutang berharga dengan berbagai tipe hutang konsumen. Tindakan ini, kata The Fed, akan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman.

Lapangan pekerjaan yang hilang, banyaknya perusahaan yang bangkrut, lesunya ekonomi, pemangkasan pengeluaran konsumen, dan bangkrutnya pasar perumahan, memainkan peranan besar dalam ambruknya ekonomi.

Kalangan ekonom memprediksi bahwa ketika pemerintah merilis laporan produk domestik bruto (GDP) Jumat nanti, data-data tersebut akan menunjukkan bahwa tahun lalu ekonomi berkontraksi dalam kisaran 5,4 persen di tiga bulan terakhir tahun lalu.

Jika perkiraan mereka benar, maka ini akan menandai performansi terburuk sejak kemerosotan 6,4 persen dalam kuartal pertama 1982, ketika AS mengalami resesi parah. Kondisi ekonomi saat ini, menurut prediksi, masih berkontraksi dalam kisaran sekitar 4 persen. (AP)