Inflasi Terkendali, IHSG Cenderung Naik

Sumber :

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Senin, 2 Februari 2009, berpotensi bergerak positif setelah pada akhir pekan lalu ditutup menguat.

"Proyeksi terkendalinya inflasi Januari bakal menjadi berita positif yang bisa mendorong berlanjutnya penguatan indeks," kata Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 30 Januari 2009.

Pardomuan memproyeksikan, IHSG pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.320/1.300 dan batas atas (resistance) di level 1.340/1.370.

Pada transaksi Jumat, indeks ditutup menguat di level 1.332,67 atau naik 8,02 poin (0,61 persen) dari perdagangan Kamis, 29 Januari 2009, yang berakhir menguat 3,19 poin (0,24 persen) ke level 1.324,65.

Di bursa Asia ditutup bervariatif. Hang Seng Index menguat 123,78 poin atau 0,94 persen di posisi 13.278,21, Nikkei 225 turun 257,19 poin (3,12 persen) ke level 7.994,05, dan Straits Times Singapura melemah 23,87 poin atau 1,35 persen menjadi 1.742,85.

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Jumat sore waktu New York atau Sabtu dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali terkoreksi 148,15 poin atau 1,82 persen ke 8.000,86. Indeks Nasdaq melemah 31,42 poin atau 2,08 persen ke 1.476,42 dan indeks S&P 500 turun 19,26 poin atau 2,28 persen ke 825,88.

Menurut Pardomuan, indeks awal pekan ini berpeluang melanjutkan penguatan akhir pekan lalu yang ditutup menguat. Sentimen positif dari dalam negeri seperti inflasi yang terkendali dan ekspektasi penurunan suku bunga acuan perbankan (BI rate) pada Februari menjadi katalis maraknya pembelian saham.

Dia mengakui, sentimen bursa regional dan ekspektasi membaiknya bursa Dow Jones Sabtu dini hari WIB (31 Januari 2009), setelah terkoreksi 226,44 poin atau 2,70 persen pada 30 Januari 2009 dini hari WIB turut memberikan angin segar pada pergerakan IHSG Senin.

Ikhsan Binarto, analis PT Optima Securities juga berpendapat, pergerakan indeks masih mengantisipasi pengumuman inflasi Januari yang diprediksi terkendali. Sehingga, investor bakal mengakumulasi saham sektor perbankan dan properti. "Hal itu, akan terjadi akibat proyeksi penurunan kembali BI rate," ujarnya.

Dia memperkirakan, pergerakan indeks Senin masih dalam kisaran menguat terbatas dengan memanfaatkan momentum inflasi. "Levelnya ada di 1.310-1.350," kata Ikhsan.


Rekomendasi Saham
Pardomuan menyarankan, akumulasi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Saham-saham itu, kata dia, selain berfundamental bagus, secara teknis berpotensi menguat.

Ikhsan merekomendasikan, beli saham BBRI, BMRI, ADRO, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), dan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).

Semua saham itu, kata dia, harganya masih di bawah harga wajarnya (under value) dan memiliki kinerja menjanjikan.