Erry: Bapepam Bisa Tunjuk Penilai Independen

Sumber :

VIVAnews - Otoritas pasar modal bisa menunjuk penilai independen baru pada kasus akuisisi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terhadap tiga perusahaan. Penunjukan auditor baru bisa dilakukan untuk mencari nilai akuisisi yang dianggap sesuai.

"Kami bisa menunjuk penilai baru jika memang angka akuisisinya dianggap berbeda," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah di Gedung BEI Jakarta, Selasa, 17 Februari 2009.

Erry menuturkan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) memiliki beberapa ketentuan pada pengambilalihan saham yang dilakukan Bumi terhadap PT Fajar Bumi Sakti, PT Darma Henwa Tbk (DEWA), serta PT Pendopo Energi Batubara. Salah satunya adalah harga akuisisi yang dianggap terlalu mahal.

"Bila Bakrie atau Bumi mau meneruskan akuisisi, silahkan saja. Tapi, Bapepam masih memeriksa akuisisi tersebut," tutur dia.

Erry menambahkan, otoritas pasar modal bisa membatalkan penilaian auditor independen bila hasil pemeriksaan Bapepam-LK membuktikan kesalahan akuisisi tersebut.

Saat ini, Erry menambahkan, pihaknya bersama Bapepam masih memeriksa transaksi akuisisi Bumi. Selain nilai akuisisi, transaksi benturan kepentingan karena hubungan afiliasi juga menjadi fokus otoritas pasar modal.

Dia mengatakan, awal pemeriksaan Bapepaam dipicu permintaan dari BEI. Pasalnya, BEI memiliki keterbatasan kewenangan dalam melakukan pemeriksaan. Namun, otoritas bursa tetap memberi data yang dimilikinya untuk kepentingan pemeriksaan Bapepam itu. "Bapepam yang bisa menindaklanjuti lebih detil," kata Erry. 

Sebelumnya, Bumi Resources melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment mengambil alih 89 persen saham Pendopo Coal Ltd senilai Rp 1,3 triliun. Akuisisi dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pembelian saham (share purchase agreement/SPA) dengan Indomining Resources Holding Ltd pada 5 Januari 2009.

"Pendopo Coal Ltd memiliki secara tidak langsung 94,9 persen saham PT Pendopo Energi Batubara," kata Direktur Bumi Resources, Eddie J Soebari, dalam penjelasan perseroan yang dipublikasikan BEI di Jakarta, belum lama ini.

Bumi Resources Investment juga menguasai secara tidak langsung sekitar 75,74 persen saham Fajar Bumi Sakti melalui penandatanganan SPA antara Bumi Resources Investment dan Ancara Properties Limited pada 26 Desember 2008.

"Dalam perjanjian tersebut, Bumi Resources Investment mengambil alih 76,9 persen saham Ancara Properties Limited yang dikeluarkan pada Leap Forward Finance Limited. Sedangkan, Leap Forward memiliki secara tidak langsung 98,5 persen saham yang ditempatkan pada Fajar Bumi Sakti," ujar Eddie.

Selain itu, Bumi melalui anak perusahaan yang sama secara tidak langsung mengambil alih 44 persen saham Darma Henwa.

Pada 23 Desember 2008, Bumi Resources Investment menandatangani SPA dengan Goodrich Management Corp sehubungan pembelian 80 persen saham pada Zurich Asset Investment Ltd. Zurich Asset Investment merupakan pemegang 55 persen saham yang ditempatkan pada Darma Henwa.