Hillary Rangkul Penduduk Muslim

Sumber :

VIVAnews - Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton diharapkan dapat merevitalisasi hubungan ekonomi dan pembangunan Amerika Serikat dengan Asia Tenggara saat kunjungan pertamanya  ke Indonesia.

Selama di Jakarta, Hillary akan berkunjung hingga Kamis siang. Dalam perjalanan keduanya di Asia ini, diharapkan Hillary  dapat memperbaiki hubungan Amerika dengan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia ini.

Hillary berencana menghentikan citra buruk pemerintah sebelumnya, terutama di kalangan kaum muslim. Sebagai negara berpenduduk Islam terbesar, Indonesia punya kaitan erat dengan Presiden Barack Obama. Indonesia merupakan tempat Obama menghabiskan empat tahun masa kecilnya.

Masalah pembangunan dan perubahan iklim akan masuk ke dalam agenda diskusi Clinton saat menemui pejabat Indonesia. Diskusi ini juga termasuk  pentingnya pertumbuhan Asia Tenggara, masalah nuklir Iran dan perang di Afghanistan.

Selama kunjungan dua hari di Jepang, fokus pembicaraan Clinton adalah masalah ancaman uji misil  Korea Utara dan krisis keuangan global.

Namun dalam kunjungan di Jepang, Selasa, Clinton juga menawarkan pendekatan dialog untuk Asia Tenggara. Dalam pertemuan dengan mahasiswa Tokyo, dia mengatakan Amerika kini dipimpin manajemen baru.

“Amerika sudah siap mendengar lagi,” katanya di Universitas Tokyo.  “Pada masa lalu pemerintah kami memang sering tak mendengar pandangan berbeda dari seluruh penduduk dunia. Dalam pemerintahan Obama sekarang, kami akan merubah sikap itu.”

Menjawab pertanyaan seorang mahasiswa tentang prasangka buruk pemerintahan Bush pada muslim dalam rangka perang melawan terorisme, Hillary mengakui pemerintah Amerika selama ini abai berkomunikasi secara intens dengan dunia sebagai “satu masalah keamanan yang harus dihadapi.”

Dia juga mengatakan tugas pemerintah sekarang tidak mudah, terutama akibat perang yang tidak populer di Irak. Konflik itu, ujarnya, “terlihat salah oleh banyak orang di dunia.”

“Saya pikir perang di Irak membuat argumen kita lebih sulit karena meski pemilu berjalan damai…prosesnya begitu kontroversial,” kata Hillary.

Tapi ia menekankan pemerintah Amerika tidak malu mengakui masalah ini.

“Saya pikir anda akan melihat dari pemerintahan Presiden Obama sebuah kepedulian dan upaya untuk menampilkan posisi berbeda pada dunia Islam tanpa mengurangi upaya kita mencegah terorisme,”ujarnya. (AP)