Seluk Beluk Investasi Emas

Sumber :

VIVAnews - Sampai pertengahan tahun, investasi di pasar modal masih sangat menjanjikan. Saat itu harga saham sedang bagus-bagusnya. Tapi kini, saham-saham jatuh ke titik terendah. Investor memilih keluar untuk mengamankan dananya.

Sebagian bermain di pasar uang, sebagian lagi menyimpan investasinya dalam bentuk emas yang fluktuasi harganya tidak setajam saham. Emas batangan kini tidak hanya diserbu investor individu, tapi juga korporasi. PT Aneka Tambang Tbk yang menjual logam mulia ini mencatat peningkatan penjualan hingga 30 persen pada pertengahan Oktober 2008.

Bagi Anda yang belum memiliki pengalaman berinvestasi pada komoditas ini mungkin bertanya-tanya, mengapa harus emas?

Mohamad Ihsan Palaloi, konsultan investasi emas kepada VIVAnews menuturkan, emas layak menjadi investasi utama karena karakteristiknya yang berbeda dengan komoditi lainnya. Kata dia, emas sejak zaman dahulu dipersepsikan bernilai di seluruh dunia. Emas mempunyai suplai terbatas dan permintaan yang tidak terbatas, sehingga harga emas semakin hari semakin naik. Itu alasan utama.

Alasan kedua, adanya ketidakdisiplinan mata uang dalam menjaga nilai khususnya mata uang yang tidak diback up oleh emas. Ketidakdisiplinan ini menjadikan nilai mata uang selalu menurun. Hal ini menjadikan kondisi alami dalam masyarakat untuk berinisiatif melindungi asetnya dari penurunan mata uang dengan cara berinvestasi emas.

Alasan ketiga, investasi emas merupakan investasi yang bisa dikelola sendiri dan tidak bergantung kepada kinerja pihak ketiga.

Nah, kapan investasi emas harus dimulai? Ia mengatakan, setiap saat orang bisa berinvestasi emas. Investasi emas dapat dimulai dengan membeli koin-koin emas 1 gram, 2 gram dan seterusnya. Dan saat mendapat untung besar, saat mendapat untung kecil, saat profit taking di bursa, pastikan keuntungan- keuntungan tersebut dikonversi dalam bentuk emas walaupun hanya sedikit.

Dan pastikan disaat membeli emas, niatkan untuk membeli faktor produksi atau niatkan untuk melakukan hal-hal yang sifatnya strategis seperti untuk menunaikan ibadah haji atau ibadah lainnya.

Siapa pun, kata Ihsan, bisa menjadi investor emas. Apakah itu perorangan, lembaga atau perusahaan yang menyimpan emas dalam bentuk perhiasan, koin ataupun emas batangan walaupun hanya memiliki 1 gram saja. Investasi di logam mulia ini juga tidak terbatas kalangan tertentu saja. Investasi ini bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga, para profesional , para pelaku usaha, para pelaku bursa ataupun perusahaan-perusahaan sebagai alternatif investasi.

Ia memastikan, berinvestasi di emas tidak akan merugikan karena emas bukanlah investasi pasif. Sebab emas bisa digunakan sebagai jaminan di pegadaian dan dijual kembali. Namun sebelum dijual ada baiknya investor memastikan hasil penjualannya digunakan untuk membeli faktor produksi, dan return/hasil dari faktor produksi tersebut harus disisihkan untuk membeli emas kembali.

Bagi yang baru mencoba berinvestasi emas bisa mendapatkannya di gerai PT Aneka Tambang (Antam). Selain di Antam, emas batangan logam mulia bisa dibeli toko emas-toko emas terdekat dengan tetap memerhatikan :

1. Sertifikat Antam
2. Karat 99.99 bukan 99.98
3. Cocokkan nomor id di sertifikat dengan nomor emas logam mulianya

Jenis emas batangan logam mulia yang dijual ini bermacam-macam, yakni 1 gram, 2 gram, 3 gram, 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, dan 100 gram dan 250 gram.

Jadi mulailah investasi emas dari 1 gram emas logam mulia dan mulailah saat ini.