Beratnya Menjadi Mahasiswa Asing

Sumber :

VIVAnews - Pelajar asal Kamboja Sopheaktra Phann terkadang merasa kesepian. Mahasiswa jurusan bisnis di Singapore Management University (SMU) ini terkadang ingin berhenti kuliah dan pulang ke Kamboja.

Phann sulit berteman karena merasa mahasiswa Singapura tidak selalu ramah pada pendatang. "Saat sedang sendirian di kamarku, aku sering mendadak merasa emosional dan ingin berhenti sekolah, aku ingin pulang ke Kamboja," kata Phann seperti ditulis harian The Strait Times edisi Minggu, 8 Maret 2009.

Gadis berusia 20 tahun ini telah tinggal di Singapura selama lima tahun. Sebelum belajar di SMU, dia sekolah di Anglo-Chinese Junior College.

Bukan hanya Phann yang merasa kesepian. Seorang temannya, mahasiswa rantau lainnya, mengalami depresi berat akibat rindu rumah. Teman Phann itu berhenti mengikuti kuliah dan terpaksa terus istirahat di tempat tidur.

"Aku harus menengok dia setiap hari sampai dia merasa lebih baik," kata Phann.

Departemen Pendidikan Singapura memperkirakan sebanyak 20 persen dari 49.000 mahasiswa Singapura merupakan pendatang. Tekanan hidup dan pelajaran yang menimpa mahasiswa pendatang di Singapura menjadi sorotan sejak awal pekan lalu.

Seorang mahasiswa Indonesia di Nanyang Technological University (NTU), David Hartanto Widjaja, 21 tahun, meninggal setelah jatuh dari lantai empat di kampusnya. Sebelumnya, David diduga telah menikam dosen pembimbingnya.

Sebulan sebelumnya, David kehilangan beasiswa ASEAN. Ia juga tidak berkomunikasi dengan siapa pun, dua minggu menjelang kematiannya.