2009, Pertumbuhan Industri 3,5%

Sumber :

VIVAnews - Pertumbuhan industri tahun ini diperkirakan hanya mencapai 2,5 - 3,5 persen. Angka itu mengalami penurunan di banding perkiraan pencapaian tahun lalu sebesar 4,8 persen. Ini menyusul imbas dari krisis global.

"Biasanya industri tumbuh 5 - 7,5 persen, itu sudah kurang dari setengahnya," kata Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian Agus Tjahajana di Jakarta, Rabu 11 Maret 2009.

Dia menjelaskan industri yang terkena dampak adalah industri yang berorientasi ekspor. Namun dampaknya tidak sebesar Malaysia karena Indonesia mempunyai penduduk besar yang bisa menyerap konsumsi. Dia mencontohkan industri tekstil 70 persen berupa ekspor dan sisanya dalam negeri. Untuk industri sepatu yang diekspor sebesar 50 persen sampai 60 persen.

"Yang terkena imbas 10 persen dari ekspor, mereka juga melakukan berbagai usaha diversifikasi" tuturnya.

Pada Desember lalu, pemerintah merevisi pertumbuhan industri 2008 menjadi sebesar 4,8 persen. Krisis keuangan global berimbas kepada penurunan ekspor industri, turunnya ekspansi kredit, serta melemahnya daya beli masyarakat. 

Semula, pemerintah memperkirakan pertumbuhan industri tahun lalu sebesar 6,3 persen. Sedangkan pada 2009, diperkirakan industri hanya tumbuh 3,6 - 4,6 persen. Revisi pertumbuhan industri terjadi pada sektor industri tekstil dan produk tekstil, alat angkut, mesin dan peralatan, pupuk, kimia, barang dari karet, serta barang kayu dan hasil hutan.