Tradisi Ciuman Massal Usai Nyepi

Sumber :

VIVAnews – Usai melaksanakan Nyepi, warga di Banjar Kaja, Denpasar akan menggelar tradisi unik yaitu Omed-omedan. Para pemuda-pemudi melaksanakan ritual ciuman massal.

Warisan kebudayaan yang ada sejak zaman Belanda ini diikuti 243 teruna teruni (muda mudi) warga setempat yang telah tercatat di organisasi kepemudaan. Usia dipatok mulai dari tamatan sekolah menengah pertama sampai lulus kuliah. Ada syarat lain yang harus dipenuhi para muda-mudi yang ingin jadi peserta Omed-omedan, yakni masih lajang atau belum menikah.

Kemunculan tradisi unik ini awalnya untuk silahturahmi antar warga. Namun seiring perkembangan zaman dipelesetkan sebagai ajang pencarian jodoh. Omed-omedan sendiri diartikan sebagai tarik menarik dengan tangan kosong.

“Budaya ini tidak berbau porno dan murni untuk pelestarian budaya,” papar tokoh adat Banjar Tengah, Sesetan, Made Munggah, Jumat 27 Maret 2009.

Tokoh adat setempat tak berani untuk menghentikan lantaran dikhawatirkan terjadi musibah yang menimpa warga. Dia menjelaskan, dulu pernah akan dihentikan oleh pihak panitia namun karena ketidaktahuan, masyarakat tetap datang dan tiba-tiba muncul dua babi berkelahi di arena omed-omedan.

Setelah ditelusuri ternyata tak ada babi milik warga yang berkelahi dan mengeluarkan darah. Hal ini pun dilakukan upacara dan warga yang kesurupan hanya berpesan singkat jangan hentikan tradisi omed-omedan ini.