Pemilu Dewa Penyelamat Ekonomi Indonesia

Sumber :


VIVAnews- Pemilu ikut menyumbang mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun ini. Pertumbuhan ekonomi kuartal I masih terbantu oleh konsumsi swasta yang masih kuat karena Pemilu.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan, konsumsi masih menjadi penyumbang pertumbuhan, kendati pertumbuhannya turun. Konsumsi menyumbang 61 persen dari pertumbuhan ekonomi. Pemilu salah satu penyumbang aktivitas konsumsi yang menjadi dewa penyelamat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bahkan Rusman bercanda, jika pemilu diadakan berulang kali maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Jika berulang kali ada dampak positif," katanya di Jakarta Kamis 16 April 2009.

Menurutnya proyeksi pertumbuhan yang dirilis oleh BI sebesar 4,6 persen dan pemerintah sebesar 4,3 - 4,8 persen masih masuk akal. Namun, dia mengakui krisis global menyebabkan perlambatan ekonomi akan berdampak pada pertumbuhan. Selain itu, penurunan ekspor sudah mencapai di bawah 10 persen.

Stimulus fiskal, menurut dia, baru berdampak pada kuartal II/2009. Jika dibandingkan dengan APBN tidak terlalu besar sehingga yang terpenting adalah percepatan belanja APBN. Stimulus lebih berdampak pada penciptaan lapangan pekerjaan. "Besarannya tidak mempunyai magnitude yang besar, makanya jangan terlalu fokus pada stimulus," katanya.

Menurutnya realisasi pengeluaran APBN pada kuartal I/2009 lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2008. Alasannya pada awal tahun lalu, sudah ada revisi APBN. "Sekarang kan tidak ada masalah," katanya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan konsumsi kuartal I/2009 diperkirakan mencapai 4,3 persen hingga 5 persen atau mengalami penurunan dibandingkan kuartal I/2008 sebesar 5,5 persen.

Pelemahan konsumsi itu disebabkan pelamahan dari keseluruhan proyeksi pertumbuhan ekonomi. "Adanya PHK pasti akan berkontribusi terhadap pertumbuhan konsumsi masyarakat perkotaan. Adanya keinginan untuk berjaga-jaga karena kondisi ekonomi yang diperkirakan melemah orang akan cenderung berhemat," kata Menkeu Sri Mulyani seusai rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta Senin 13 April 2009.

Menurut dia, jika dibandingkan dengan kuartal IV/2008, terlihat penurunan tajam karena berada di level 6,4 persen. Namun demikian, pertumbuhan konsumsi 4,3 persen itu dianggap masih tinggi dibanding dengan proyeksi banyak pihak dimana Indonesia diperkirakan akan tumbuh di bawah 4 persen.

Sementara dari sisi konsumsi pemerintah, pertumbuhan diperkirakan berada di kisaran 8 persen sampai 13,1 persen. Menurut Sri Muliani, angka tersebut masih sesuai atau lebih tinggi dibanding konsumsi pemerintah kuartal I/2008.