Jaminan Sukuk Masih Tersisa US$ 50 Juta

Sumber :

VIVAnews - Pemerintah masih menyisakan underlying (jaminan) aset atas penerbitan sukuk sebesar US$ 50 juta. Sisa jaminan ini memungkinkan pemerintah untuk kembali menggunakannya sebagai jaminan aset sukuk jenis lainnya.

Direktur Pembiayaan Syariah Dahlan Siamat mengatakan pemerintah masih memiliki program penerbitan sukuk korporasi. Akan tetapi penerbitan ini dilakukan jika pembiayaan sampai semester ke empat nanti belum terpenuhi.

"Program pembiayaan pemerintah selain sukuk masih ada pinjaman siaga, SUN, ORI dan pembiayaan lain," kata Dahlan usai shalat jumat di Lingkungan Kantor Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat 17 April 2009. Program sukuk korporasi ini memang dijadwalkan, namun penerbitannya tetap melihat kondisi pasar.

Terkait penerbitan sukuk global, Dahlan mengatakan kondisi pasar saat ini  luar biasa. Kondisi perkembangan terakhir pemerintah sudah bisa menekan harga dan yield yang turun dari 9,2 persen menjadi 8,8 persen. "Kita mendapat pujian dari IFR dan bahkan permintaan kita oversubcribe sampai 7 kali," katanya.

Sukuk diterbitkan dengan tenor 5 tahun, karena banyak investor yang memang menginvestasikan dananya dalam jangka pendek. Dahlan mengatakan, karakteristik investor memang seperti itu. "Ini merupakan banchmark sukuk, karena sulit juga bagi kita kalau menerbitkan yang jangka panjang tapi nanti tidak ada yang mau beli," katanya.

Istimewanya adalah meski rentang waktu bookbuilding (penawaran) sangat singkat, Yield bisa ditekan dan bahkan oversubscribe. Agen penjual sukuk global ini adalah HSBC, Standard Charterd Bank, dan Barcleys. Pemerintah dari penerbitan sukuk global berhasil mengumpulkan US$ 650 juta.