Pembangunan Konstruksi MRT Mulai Tahun Depan

Sumber :

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembebasan lahan mass rapid transit (MRT) rampung tahun ini. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur pendukung transportasi massal itu bisa dimulai tahun depan.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tribudi Raharjo, mengatakan, ganti rugi lahan disesuaikan dengan nilai jual objek pajak di wilayah setempat. "Jika muncul masalah akan diselesaikan dengan konsinyasi," ujarnya.

Sistem konsinyasi dilakukan untuk mempercepat pembebasan lahan. Pemerintah DKI Jakarta akan menitipkan dana di pengadilan sebagai jaminan pembayaran lahan yang masih dalam sengketa. Pemilik lahan akan berurusan dengan pengadilan. Dan, penggalian bisa dilakukan meski lahan masih dalam proses hukum.

Seperti dikutip situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kebutuhan lahan untuk lintasan MRT sepanjang 14,3 kilometer mencapai sekitar 2 hektare. Lahan yang telah dibebaskan adalah kawasan Lebak Bulus. "Saat ini sedang merambah di daerah Fatmawati," ujarnya.

Tribudi mengatakan, proyek ini tak banyak membutuhkan pembebasan lahan. Lahan yang dibebaskan kebanyakan untuk pananaman tiang pancang dan stasiun. Sedangkan depo Lebak Bulus akan dibangun melayang di atas Terminal Lebak Bulus. Total dana pembebasan yang disiapkan sebanyak Rp 90 miliar.
 
Sebanyak Rp 1,5 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2009 ini pun telah dianggarkan untuk biaya operasional PT MRT selama 2009 hingga 2016. Anggaran akan dicairkan secara bertahap.

Sistem transportasi massal di Jakarta ini akan dibangun mulai Lebak Bulus hingga Stasiun Dukuh Atas. Kecepatan rata-ratanya 26 kilometer per jam dengan waktu tempuh 32 menit. Kapasitas angkutnya mencapai 23.000 penumpang atau 400.000 penumpang per hari.

MRT akan dibangun dengan sejumlah stasiun pemberhentian yang terdiri dua kategori yakni stasiun layang dan stasiun bawah tanah. Stasiun layang meliputi Lebakbulus - Fatmawati - Cipete Raya - Haji Nawi - Blok A - Blok M - Sisingamangaraja - Senayan. Sedangkan, stasiun bawah tanah meliputi Istora - Bendungan Hilir - Setiabudi - Dukuh Atas.