Indra Keenam Gubernur BI Berbicara

Sumber :

MENJELANG tahun baru 2009, banyak sekali media massa cetak maupun elektronik yang menampilkan para ahli nujum, supranatural atau peramal masa depan.

Dari Mama Louren, Ki Joko Bodo, Ki Kusumo, sampai Ratna Listi ikutan memprediksi situasi dan kondisi tahun ini.

Siapa sangka di balik sosoknya yang sederhana, ternyata Gubernur Bank Indonesia Boediono juga ikutan meramal.

Menurut indra keenam mantan Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian pada tahun 2005 kelahiran Blitar, 25 Februari 1943 itu, tahun ini akan lebih baik dibanding 2008.

Penerawangan indra keenamnya itu, di sampaikan ketika mengucapkan ucapan selamat tahun baru kepada para jurnalis yang akan menyimak konfrensi pers hasil rapat Dewan Gubernur Triwulan IV-2008 di Jakarta, Rabu, 7 Januari 2009.

"Saudara-saudara sekalian para jurnalis, saya ingin memberikan selamat tahun baru, dan indra ke enam saya mengatakan 2009 akan tampak lebih baik," kata Boediono yang bergelar Doctor of Philosophy untuk Business Economics dari Wharton School, University of Pennsylvani, Amerika Serikat.

Kontan saja gurauan Boediono, yang resmi menjabat Gubernur BI sejak Mei 2008 untuk periode 2008–2013, setelah Burhanuddin Abdullah lengser dari jabatannya itu di sambut tertawa oleh para jurnalis. Bahkan, seluruh ruangan yang semula senyap langsung gaduh.

Sayangnya, terawangan yang di sampaikan Boediono tak sama dengan apa yang diprediksi Bank Indonesia untuk 2009. BI memprediksikan kondisi perbankan tahun ini akan terimbas krisis keuangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Indikator perbankan seperti rasio kecukupan modal akan sedikit menurun menjadi 14,3 persen dari 16 persen. Sedangkan kredit macet (non performing loan/NPL) juga diperkirakan naik meski masih di kisaran 5 persen.

Dari sisi pertumbuhan kredit diprediksi di kisaran 18 persen-20 persen, menurun dari 2008 sebesar 30,2 persen.

Namun, terawangannya Boediono, yang sempat menjabat Deputi Gubernur BI tahun 1993-1998 dan Menteri Keuangan Republik Indonesia periode 2001–2004, untuk angka inflasi lebih mendekati benar. Pasalnya, angka inflasi diperkirakan turun menuju kisaran 5-7 persen, dari angka inflasi 2008 yang mencapai 11,06 persen.