"Hari Ini Kami Menyeberang ke Gaza"

Sumber :

VIVAnews -- "Kami sedang berangkat ke Rafah dari El Arish. Sekarang kami ikut tim Konsulat Jenderal RI, dipimpin Pak Abdullah (Konjen). Rencananya akan menjemput Saodah, tenaga kerja wanita yang tertahan di Gaza."

Pesan pendek itu disampaikan oleh wartawan senior ANTV, Hanibal Wijayanta, dari Mesir, pada pukul 14.00 WIB, Rabu 21 Januari 2009. Berdelapan mereka berangkat dalam satu kendaraan roda empat.

Bersama Hanibal dan Abdullah ada Staf Konjen Arifin, wartawan tvOne, Tempo, Kompas, Antara, satu lagi si sopir. Ada wartawan Metro TV dan Jawa Pos yang menunggu mereka di pintu Rafah.

Hanibal menuliskan kabar tentang Pemerintah RI dan Mer-C yang hendak membangun sebuah rumah sakit di Gaza. "Sore nanti, tim Mer-C akan diterima Menteri Kesehatan Hamas," Hanibal melanjutkan pesan pendeknya. "Semoga bisa masuk Gaza."

Maklumlah, Hanibal telah meninggalkan Indonesia sejak 1 Januari 2009. Mula-mula terbang ke Jorban. Dia baru tiba ke Kairo, Mesir, pada 6 Januari 2009. Satu tujuannya, yaitu menyeberang ke Gaza yang saat itu sedang digempur Israel.

Namun, tak ada wartawan Indonesia yang mendapat izin menyeberang. Mereka hanya bisa mencium suasana perang dari perbatasan Gaza. Dari sini sayup-sayup terdengar dentuman bom dan suara tembakan.

Kali ini, ada lampu hijau mereka bisa menyeberang ke Gaza. Perjalanan dari El Arish menuju Rafah berjarak 45 kilometer, jika tak ada hambatan akan memakan waktu selama 50 menit. Dari Rafah mereka sudah bisa melihat tanah Palestina. "Cuaca cerah, suhu 15 derajat. Kami akan melewati tiga chek point," kata Hanibal.

Kurang lima menit dari waktu yang diperkirakan tiba ke Rafah, Hanibal kembali mengirim pesan pendeknya. "Kami telah sampai ke Rafah," tulisnya. "Antrean gandum dan bantuan kesehatan memanjang sampai satu kilometer.

"Tak terdengar lagi suara pesawat pengintai Israel, wartawan masih pada nongkrong belum bisa masuk."